Lihat ke Halaman Asli

Hati-hati ATM Saat Presentasi, Bisa Bikin Malu

Diperbarui: 23 Juli 2021   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presentasi (detik.com)

ATM tidak dilarang. Tapi jika tidak hati-hati. Bisa membuat malu.

Tidak semua orang bisa dan jago bikin slide presentasi. Apalagi seperti saya yang sudah berumur.

Beda dengan yang masih muda-muda. Kaum milenial. Bertalenta dan jago bikin Power Point. Variatif dan sangat menarik.

Padahal sekarang ini slide presentasi sudah menjadi keharusan. Bukan masanya lagi model ceramah sampai berbusa-busa.

Apalagi ketika situasi pandemi covid-19 menyerang. Semua kegiatan harus dilakukan dari rumah. Pertemuan secara virtual tidak terhindarkan. Power Point menjadi andalan menyampaikan gagasan.

Bagaimana kaum 'kolonial' yang gaptek menyiasatinya?  Alternatif yang gampang ya ATM. Amati-Tiru-Modifikasi. Praktis he hee.

Tapi harus hati-hati. Jangan main pake saja. Bisa bikin masalah. Setidaknya membuat malu di depan audien.

Untuk itu bagi yang 'terpaksa' melakukan ATM untuk presentasi. Harus perhatikan 3 hal berikut ini.

  1. Baca dengan teliti. Buka semua halaman slide. Perhatikan dengan cermat. Tidak boleh ada yang terlewat. Kata demi kata. Bahkan kalo perlu huruf per huruf. Pastikan slide sudah sesuai dengan yang kita inginkan. Kadang di bagian bawah slide (baca:footer) tercantum nama file atau instansi. Kalo memang ada lakukan modifikasi dengan mengganti nama instansi kita. Jika lolos bisa jadi ketawaan audien.
  2. Perhatikan data. Jangan sampai data yang ditampilkan out of date. Apalagi kalau menyangkut data bisnis. Harus up to date. Lewat beberapa tahun bahkan bilangan bulan sudah dianggap kadaluarsa. Kelihatannya sepele tapi bisa menyesatkan. Tentu saja efeknya akan hilang kepercayaan dari klien. Jadi lakukan modifikasi dengan menggunakan data-data terbaru.
  3. Perhatikan hak cipta. Setiap karya pada dasarnya mempunyai hak intelektual. Jadi kalo memang ada pemegang hak ciptanya harus dicantumkan dan disebutkan.

Di instansi pemerintah biasa terjadi penyampaian kebijakan atau aturan. Dari jenjang paling atas sampai yang terbawah. 

Biasanya atasan menularkan ke bawahan. Selanjutnya jenjang di bawahnya mendeminasi sampai ke bagian yang melaksanakan. 

Tidak jarang yang di bawahnya hanya menayangkan ulang slide presentation hasil pelatihan sebelumnya. Tanpa memodifikasi sama sekali. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline