Lihat ke Halaman Asli

Menggagas Gerakan Literasi Sekolah, Mengakrabi Dampak Pandemi

Diperbarui: 18 Juli 2021   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GLDS (infopublik.id)

Gagasan Merdeka Belajar. Menemukan momentumnya ketika pandemi covid-19 datang. 

Lima bulan sebelumnya. Setelah Nadiem Makarim dilantik sebagai Mendikbud. Mas Menteri meluncurkan program merdeka belajar.

Sejalan dengan pemikiran Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantoro. Semua orang bisa jadi guru, semua tempat bisa jadi sekolah.

Konsep merdeka belajar pun setali tiga uang. Guru bukan satu-satunya sumber ilmu. Internet lebih kaya ilmu. Pengusaha sukses pun bisa jadi sumber belajar. Prinsipnya ilmu bisa datang dari mana saja.

Pada gilirannya sekolah (baca: guru) harus memfasilitasi keperluan murid. Pada saat yang sama sekolah juga harus mengedukasi murid-muridnya.

Bahwasanya tidak semua informasi dan data yang ada di internet baik dan sahih. . Murid harus mampu mengakses, memahami dan menggunakan sumber informasi secara cerdas.

Di sinilah letak urgensinya Gerakan Literasi Digital Sekolah.

Cakap akses internet (digination.id)

Cikal Bakal GLDS

Cikal bakal Gerakan Literasi Digital Sekolah adalah Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti melalui Gerakan Literasi Nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline