Menu tahu, tempe dan telur. Sudah biasa tersaji di atas meja makan. Ketika memasuki tanggal tua.
Sebenernya sudah memenuhi kandungan gizi. Terutama protein. Tinggal kurang vitamin yang banyak pada buah dan sayuran.
Tapi tahu sendiri. Anak-anak paling susah makan sayuran. Maunya ayam lagi, ayam lagi. Jadinya asupan vitaminnya kurang terpenuhi.
Kami pun putar otak. Bagaimana mengotak-atik menu. Supaya anak mau makan yang memenuhi semuankwbitihan nutrisi.
Kebetulan anak-anak suka makan olahan telur. Diceplok, dadar, rebus atau diorak-arik. Mereka suka.
Yap. Jadilah menu buncis orak-arik telur. Oh ya. Sayurnya bisa diganti yang lain. Kebetulan dengan paduan buncis yang sering kami sajikan.
Kenapa buncis?
Buncis itu sayuran yang kaya serat tapi rendah protein. Sementara dalam menu ini kan sudah ada telur yang mengandung protein.
Karena rendah protein. Telur bagus bagi orang yang menderita penyakit kolesterol. Menurut penelitian buncis juga baik bagi penderita jantung dan depresi.