Lihat ke Halaman Asli

Merancang Literasi Digital di Sekolah pada Masa Pandemi

Diperbarui: 31 Desember 2020   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ugm.ac.id

Belum bisa dipastikan kapan pandemi covid-19 berakhir. Kasus penularannya masih sangat tinggi. Bahkan per 31 Desember 2020 tambahan kasus harian mencapai  8.074 pasien. Total kasus telah mencapai angka di atas 835 ribu orang. Masyarakat  masih menunggu diadakannya vaksinasi nasional sebagai upaya pencegahan dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

 Wacana sekolah tatap muka pun kembali harus dikaji secara cermat. Pemerintah melalui Kemdikbud menyerahkan kewenangan sepenuhnya kepada pemerintah daerah untuk membuka sekolah. Dibuka atau tidaknya sekolah tatap muka tergantung ijin orang tua siswa. Sejauh ini masih aada dua kubu yang sama kuat. Sebagian mengijinkan sekolah tatp muka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sementara sebagian yang lainnya belum bisa merelakan anaknya masuk sekolah.

Sembari menanti datangnya vaksin untuk seluruh warga masyarakat kita siapkan saja perangkat pembelajaran di tahun 2021. Dengan asumsi sekolah masih menerapkan Belajar dari Rumah kita rancang pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswa. 

Harus diakui delapan bulan belajar dari rumah sesungguhnya siswa sudah mengalami kejenuhan tingkat tinggi. Semangat muda dan vitalitas tinggi yang biasanya disalurkan dengan kegiatan-kegiatan pengembangan diri, semisal dengan kegiatan ekstra kurikuler, terhenti sama sekali. Setiap hari hanya bertemu dengan anggota keluarga. Ketemu teman-teman hanya sebatas secara virtual.

Gerakan Literasi Nasional

kajianpustaka.com

Sejak tahun 2016 pemerintah melalui Kemdikbud sudah mengeluarkan kebijakan Gerakan Literasi Nasional. Gerakan ini bertujuan untuk membangun budaya literasi pada seluruh ranah pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat). 

Gerakan Literasi Nasional meliputi Literasi Dasar (membaca, menulis dan berhitung), Literasi Perpustakaan (memahami karya tulis), Literasi Media (memahami berbagai bentuk dan penggunaan media) dan Literasi Teknologi (memahami dan menginterpretasi suatu informasi).

Implementasi Gerakan Literasi Nasional salah satunya adalah Gerakan Literasi Digital. Literasi digital adalah kecakapan (life skills) yang tidak hanya melibatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi, tetapi juga kemampuan bersosialisasi, belajar, bersikap kritis, kreatif dan inspiratif sebagai kemampuan digital.

Maka sejak tahun 2017 sekolah-sekolah melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah. Pada umumnya masih sebatas litarasi dasar dan sebagian sekolah yang telah maju menerapkan literasi teknologi. Pelaksanaan di lapangan banyak variasinya. Para siswa diwajibkan membaca buku tertentu kemudian membuat sinopsisnya. Sekolah melaksanakan lomba menulis puisi atau cerpen pada momen Hardiknas atau Bulan Bahasa. Mengadakan pojok baca atau majalah dinding.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline