Lihat ke Halaman Asli

Uli Bakar Menghangatkan Suasana

Diperbarui: 13 Desember 2020   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DokPri

Minggu pagi jalan-jalan di seputaran kampung tujuannya buat mencari keringat. Eh malah ketemu tukang uli bakar. Jadi lupa membakar lemaknya.

Makanan tradisional dari bahan ketan yang dibakar di atas tungku arang itu lebih menggoda. Menggoyangkan badan belum seberapa sudah keasyikan menggoyang lidah. Aroma ketan dan santan kelapa yang terbakar begitu menarik untuk mencicipi.

DokPri

Harganya pun murah. Sepotong dihargai 2.500 rupiah. Dua atau tiga potong uli bakar sudah membuat perut terasa kenyang.

DokPri

Adalah bang Amat yang masih menjajakan uli bakar dengan dipikul. Sehari-hari keliling menjajakan dagangannya. Musim hujan begini katanya malah bikin laris manis jualannya.

Pasalnya uli bakar yang masih hangat itu pas untuk menemani ngopi atau ngeteh saat udara dingin. Yang jelas strategi nyamperin pelanggan dengan berkeliling sangat membantu orang-orang yang malas keluar rumah.

DokPri

DokPri

Uli atau jadah orang Jawa bilang terbuat dari ketan dan santan kelapa yang ditumpuk sampai halus. Muncul ide membuat uli bakar konon karena uli yang mengandung santan bisa basi. Sehingga untuk menjaga keawetannya maka dibakar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline