Saya kadang tersenyum dalam hati tatkala mendengar penilaian masyarakat yang terlalu ketinggian terhadap seorang guru. Berlebihan!
Sebagai profesi sebagai mana profesi yang lain memang profesi guru mempunyai kedudukan tersendiri di hati masyarakat. Hal ini tentu berkaitan dengan peran guru dalam mendidik putra-putri mereka.
Tidak aneh kalau dalam protokoler acara-acara di kampung, penghormatan kepada seorang guru disandingkan dengan kiai, kepala dusun bahkan kepala desa atau lurah.
Penilaian Masyarakat terhadap Guru
Apa sajakah penilaian masyarakat terhadap seorang guru? Bagaimana bentuk penilaian mereka terhadap guru?
Berikut 3 prototipe atau penilaian masyarakat terhadap seorang guru.
Pertama, Guru itu Pintar
Logika sederhana yang dipakai untuk mengukur kepintaran seorang guru ialah lamanya mengenyam pendidikan. Semakin lama bersekolah maka akan semakin pintar.
Bayangkan, menempuh SD 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun ditambah mengambil gelar sarjana minimal 4 tahun. Bahkan kalau ambil S2 berarti plus 2 tahun lagi. Total mencari ilmu selama 18 tahun. Bagaimana tidak pintar?!