Entah dari mana datangnya tiba-tiba melintas seekor kucing hitam di depan kami yang sedang berbincang serius. Sontak saja membuat kami kaget.
"Wah pertanda buruk le", kata si mbah kakung.
"Dengerin tu kata si mbah. Emang nggak ada wanita lain selain si janda itu ?", tanya ibu.
Ya aku sengaja pulang ke kampung menyampaikan niatku untuk meminang Marissa, janda kembang yang sehari-hari berprofesi sebagai desain eksterior. Pekerjaannya merancang taman-taman untuk perumahan dan vila-vila pribadi.
Kami bertemu sudah lama ketika bos tempatku bekerja memintaku untuk mencari perusahaan yang dapat merancang taman untuk proyek perumahan yang sedang dikerjakan oleh perusahaan kami. Dari browsing di internet ketemulah perusahaan tempatnya bekerja.
Sejak saat itu di luar urusan pekerjaan kami jadi sering ketemu. Semakin lama berhubungan dekat dengannya tumbuh rasa cinta di antara kami.
Banyak orang yang menentang hubungan kami. Teman-teman sekerja pada menyarankan kepadaku untuk mencari wanita yang masih gadis. Demikian juga denga orang tuaku. Itulah kenapa aku pas libur panjang sengaja pulang kampung untuk menjelaskan semuanya kepada keluarga
"Kenapa harus dengan seorang janda. Memang tidak ada perawan yang suka sama kamu le", tanya ibu.
"Yang suka banyak bu tapi aku sukanya sama dia", jawabku.
Ibu menggeleng-gelengkan kepala.