Lihat ke Halaman Asli

Setangkai Bunga

Diperbarui: 9 September 2020   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gurusiana.id

Tumben-tumbenan bosku yang kaku berwibawa itu menyuruhku untuk membeli setangkai bunga mawar. Ternyata orang yang biasa bersikap tegas dan disiplin itu bisa melankolis juga.

Pastilah dia sedang jatuh cinta tapi siapakah wanita yang bisa meluluhkan hatinya ? Tentu saja wanita itu seorang yang sangat istimewa. Kapan mereka berpacaran, tanyaku dalam hati.

Kenapa aku bertanya begitu karena bisa dibilang aku mengenal luar dalam bosku ini. Semua aktivitasnya aku mengetahuinya karena akulah yang mengatur semua jadwal kerjanya. Aku pulalah yang mengurus semua keperluannya, bukan saja keperluan kantor tapi juga keperluan pribadinya.

Kami memang saling mengenal sejak kecil, sejak kami lahir. Kebetulan rumah kami hanya berjarak beberapa meter. Jadi aku kenal betul bagaimana sifat dan watak bosku.

Kami sekolah bersama-sama sejak TK sampai SMA. Ketika kuliah sebenernya masih satu kampus terapi berbeda jurusan, dia ambil managemen sedangkan aku psikologi perusahaan.

Setelah lulus kuliah kami memutuskan mendirikan perusahaan secara bersama, dia jadi direktur utamanya aku sebagai direktur SDM merangkap semacam sekretaris pribadi.

Alasannya karena aku sudah sangat mengenalnya rumahnya pun berdekatan sehingga kalau perlu koordinasi bisa cepat. Jadi praktis semua keperluannya akulah yang menanganinya.

Makanya untuk kali ini aku merasa kecolongan, bagaimana mungkin aku sampai tidak tahu. Padahal apapun yang akan dia lakukan selalu berkonsultasi dulu denganku. Kalo ingin ketemu mitra bisnis selalu bertanya terlebih dahulu kalo orang seperti ini bagaimana karakternya, misalnya begitu.

Aku sebenernya ingin mengetahui siapa wanita yang beruntung itu tapi merasa tidak enak karena ini berhubungan dengan perasaan. Sangat privacy.

Sore menjelang pulang kerja aku mencari bunga mawar ke toko bunga yang terkenal. Aku membeli serangkai bunga mawar seperti yang diinginkannya. 

"Yang special ya bang. Perkirakan nanti malam pas mekar bunganya", kataku kepada abang penjual bunga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline