Lihat ke Halaman Asli

Subsidi Listrik Ada, Subsidi BBM Juga Ada, Subsidi Pulsa Kenapa Tidak?

Diperbarui: 16 Agustus 2020   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Tentang suara-suara mahalnya biaya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah pernah saya tulis di Kompasiana pada awal masuk tahun ajaran baru 2020/2021. Keinginan masyarakat yang menginginkan adanya bantuan pulsa dalam PJJ memang semakin nyaring disuarakan.

Sangatlah bijaksana apabila Kemendikbud dan Kominfo segera menindaklanjuti prakarsa ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Tohir untuk memberikan subsidi pulsa kepada pelajar bahkan mungkin juga mahasiswa serta guru dan dosen dalam pelaksanaan PJJ.

Tidak bisa dipungkiri bahwasanya biaya internet / paket data sangat membebani ekonomi keluarga di tengah semakin menurunnya pendapatan keluarga. Banyak kisah orang tua harus jungkir balik menyediakan sarana PJJ, bukan hanya paketan data bahkan harus membeli smarphone untuk anaknya agar bisa tetap ikut PJJ.

Sebagai guru saya mengalami sendiri keluh kesah tentang mahalnya biaya PJJ ini. Kita harus maklum apabila tiba-tiba seorang siswa menghilang dari layar pembelajaran online. Bisa jadi yang bersangkutan habis kuotanya (tapi harus pula diwaspadai akal-akalan anak sekarang karena malas mengikuti pembelajaran dengan mematikan video conferensi).

Cerita siswa yang terlambat mengirimkan tugas gegara kebahisan pulsa sudah biasa. Ijin dari orang tua bahwa anaknya tidak bisa mengikuti PJJ karena hpnya digunakan sang ayah untuk ngojek online pun sering saya terima. Kalau ayahnya tidak ngojek, kami makan dari mana atau penghasilannya dipakai untuk beliin pulsa anaknya biar bisa ikut PJJ, begitu alasan orang tua. Jadi sebagai guru dituntut untuk bijaksana menyikapi berbagai fenomena dalam PJJ ini.

Sebenernya dinas pendidikan sudah berusaha memfasilitasi sarana prasarana dalam PJJ ini. Khusus di DKI Jakarta pada awal pelaksanaan PJJ telah memberikan account Google Suite for Education ke seluruh siswa dan guru. Kemudian pada awal tahun ajaran baru 2020 sekalipun masih terbatas dengan pola pengalihan anggaran memberikan bantuan pulsa kepada siswa dan guru honorer.

Masih tergolong sedikit dari jumlah dan besaran yang diberikan kepada siswa dan guru honor tetapi dirasakan sudah sangat membantu. Maka alangkah akan menjadi lebih baik kalau bisa mencakup seluruh sisa dan guru yang dapat dibantu dengan pulsa gratis. Mekanismenya bagaimana saya kira bisa dirundingkan antara Kemdikbud, Kominfo dan Kemenkeu.

Kalau subsidi listrik ada, subsidi BBM juga ada, bahkan subsidi untuk kredit mobil anggota dewan pun ada maka subsidi pulsa buat para pelajar dan guru pun sudah pasti bisa. Ini bisa jadi hadiah terindah bagi para siswa dan guru pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke 75.

Merdeka belajar, merdeka Indonesia !

Jkt, 160820




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline