Lihat ke Halaman Asli

heri masrukhan

Mahasiswa Ilmu Qur'an Tafsir IAIN Kudus

Kebhinekaan dalam bentuk Teknologi dan Ekonomi

Diperbarui: 17 November 2020   03:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pikiran-rakyat.com

Dari orasi yang disampaikan oleh maulana Habib Luthfi bin Yahya dalam acara upacara penganugrahan Doktor Honoris Causa di UNNES ini, bisa kita ambil ringkasan mengenai Kebinekaan dalam bentuk Teknologi dan Ekonomi dengan bukti kemajuan yang sudah diraih oleh Bangsa Indonesia.

Dalam penyampaiannya beliau menegaskan bahwa Bangsa Indonesia sudah ada kemajuan pada zaman leluhurnnya, seperti kemajuan dalam segi Teknologi,dengan bukti adannya candi prambanan dan borobudhor yang semegah itu didirikan dengan memiliki idiologi yang berbeda.

Bangsa Indonesia sudah mengalami kemajuan dengan adannya bangunan yang sampai sekarang masih bisa kita lihat dan juga merupakan sebuah keajaiban didunia.

Selain dari segi Teknologi, Kebinekaan bangsa ini juga didasari dari segi ekonomi,yang telah menunjukkan situs-situs sejarah yang ada, Bangsa ini tidak mungkin mampu berdiri tanpa ditunjang dengan sarana ekonomiyang sangat kuat.

Beliau memberikan contoh adannya kerajaan yang ada diIndonesia ini,seperti kerajaan Mataram,Sriwijaya,Demak, dan lain sebagainnya.Kerajaan-kerajaan yang mampu membangun kesejahteraan yang dibangun dari segi ekonomi dan rasa toleran yang sangat tinggi.

Dari sini kita mulai mengerti bahwasannya dengan melalui Teknologi dan Ekonomi Bangsa Indonesia mampu membangun Kebinekaan dan mewujudkan pemberdayaan umat Islam dan sejarah kebangsaan dalam membentuk Kebinekaan dari segi Teknologi dan Ekonomi.

Strategi yang mewujudkan dengan bentuk mencintai tanah air Indonesia.Dan ini merupakan tugas kuliah mata kuliah Ilmu Islam Terapan yang diberikan oleh dosen, dengan mengerjakan meringkas hasil orasi yang disampaikan oleh Habib Luthfi bin Yahya.Kalu ada tambahan silahkan diisi dikolom komentar yang ada dibawah ini,sekian dan terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline