Sahabat Kompasiana selamat malam ? semogaa malam ini, kita semua bermimpi indah yakni bermimpi berangkat haji. Amin...
Malam ini penulis masih teringat dengan artikel yang satu hari kemarin penulis tulis yaitu artikel yang berjudul " Perbekalan Haji "Zaman Now" bagi para jamaah haji itu sendiri, sedangkan bagi keluarga yang di tinggal berangkat haji bagaimana ? apa saja yang harus dikerjakan, pastinya semua bingung karena banyak di antara keluarga mereka, baru mengalami di tinggal haji.
Sahabat Kompasiana, kita sudah mengetahui bersama bahwa setiap muslim ingin selalu mendambakan untuk menyempurnakan rukun Islam, yaitu melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Baetullah, walaupun sholat, zakat dan puasanya belum sempurna. Bagi mereka yang beruntung tahun ini dapat melaksanakan ibadah haji, maka harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena tidak semua orang dapat memperoleh kesempatan ini.
Pelaksanaan haji memakan waktu dan biaya tidak sedikit karena itu diperlukan persiapan matang untuk mendapatkan manfaat optimal dari pelaksanaan haji. Namun sebaik-baiknya persiapan dan perbekalan, Allah mengingatkan bahwa perbekalan Taqwa adalah
Kesempatan tersebut, mungkin orang tua, saudara, teman, atau kerabat kita yang berangkat haji. Tentunya banyak hal yang bisa dilakukan oleh anggota keluarga yang lain di rumah selama di tinggal berangkat haji.
Untuk para pembaca kompasiana yang saat ini sedang rindu dengan ayah, ibu, atau kerabat lainnya yang sedang berada di Tanah Suci, berikut ini penulis mencoba menginventarisir kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh anggota keluarga atau sahabat kita yang di tinggalkan, yaitu :
Anggota Keluarga Harus Senantiasa Mendo'kan Orang yang Sedang Berhaji
Ditinggalkan seorang yang dekat dengan kita dalam kurun waktu yang cukup lama memang kerap menimbulkan kerinduan. Salah satu hal yang bisa kita lakukan agar senantiasa "terhubung" adalah melalui perantara Allah adalah berdo'a.
Salah satu kewajiban bagi umat Islam yang memiliki kemampuan. Untuk itu, senantiasa berikan doa terbaik kepada orang tua , sahabat dan cintai tersebut setiap waktu. InsyaAllah perjalanan ibadah yang dilakukan akan berjalan lancar, dan Sahabat akan berjumpa kembali dengan kita semua.
Salah satu Anggota keluarga Harus Meyakini anggota yang lain untuk tetap Mandiri
Jadilah sosok yang lebih mandiri, sebab jika Sahabat ditinggalkan orangtua berhaji, maka untuk berbagai keperluan sehari-hari yang biasa dibantu orangtua, harus Sahabat lakukan sendiri.