Surabaya (7/7/2022) -- Selama masa pandemic covid berlangsung, banyak lapangan kerja yang kian sulit dicari. Bahkan terjadi pemutusan kerja secara besar-besaran karena covid-19 yang menyebabkan kebangkrutan banyak industri perusahaan. Akibat fenomena tersebut, banyak masyarakat yang kemudian beralih ke sector ekonomi dengan membuka usaha bisnis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peralihan ini membuat masyarakat mulai mengembangkan bisnisnya dalam bentuk usaha menengah kecil dan menengah (umkm). Banyak masyarakat yang baru terjun dalam dunia bisnis, masih awam dalam mengembangkan usahanya agar memperoleh omzet yang memuaskan.
Pada saat yang bersamaan, pemerintah mulai membuat program-program yang dapat meningkatkan sector ekonomi masyarakat yang sedang melemah tersebut. Salah satu program pemerintah yang bekerjasama dengan Kemendikbud dan Universitas adalah program KKNT MBKM dengan skema kewirausahaan dan ekonomi kreatif. Melalui program ini, sejumlah mahasiswa diharapkan dapat membina umkm-umkm yang ada, agar lebih berdaya dan berhasil dalam usahanya.
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, telah mengirimkan kelompok 02 yang berisi 9 orang mahasiswa ke wilayah Kelurahan Kebonsari dalam rangka membina umkm melalui KKNT MBKM skema kewirausahaan dan ekonomi kreatif. Salah satu umkm yang dibina kelompok 02 adalah umkm kue dan roti "Botink Bonsari" milik Ibu Tsarli. Umkm kue dan roti "Botink bonsari" ini masih terbilang baru, karena mulai aktif berjalan pada September tahun 2021. Umkm Ibu Tsarli ini menjual berbagai macam produk kue dan roti, diantaranya adalah roti unyil, roti tawar, brownies coklat, kue lapis, roti sobek, kue kering untuk lebaran, dan lain sebagainya sesuai dengan pesanan pelanggan.
Selama ini, produk Ibu Tsarli hanya dipasarkan melalui media social WA dan dititipkan ke pedagang sayur keliling. Oleh karena itu, secara pemasaran, produk Botink Bonsari belum dikenal secara luas oleh pelanggan. Selain permasalahan pasar, brand produk kue dan roti Ibu Tsarli juga masih kurang menarik. Bahkan sebelum Namanya diganti dengan umkm Botink Bonsari, usaha kue dan roti Ibu Tsarli dinamakan dengan "Salsabilla Kitchen", yang mana nama ini sangatlah umum dan kurang memiliki keunikan tersendiri.
Oleh karena itu kelompok KKNT 02, kemudian memberikan solusi dengan melakukan program kerja berupa branding dan digitalisasi umkm yang dapat membantu memperluas pasar dan meningkatkan penjualan. Hal pertama yang dilakukan kelompok 02 untuk program branding adalah merombak desain logo usaha, desain label kemasan kue, foto produk yang menarik, dan penggantian nama usaha dari "Salsabilla Kitchen" menjadi "Botink Bonsari" dikarenakan nama sebelumnya yang sudah umum dan kurang memiliki keunikan. Sedangkan untuk program kerja digitalisasi, kelompok 02 mengusung konsep produk limited edition yaitu hampers kue kering lebaran yang hanya dijual saat 2 minggu sebelum lebaran. Kemudian pembukaan pesanan di media digital dan e-commerce, yaitu Instagram, Shopee, dan Tokopedia. Hasil program ini dapat anda lihat melalui instragram @botink_bonsari, Kemudian klik linktree yang tersedia di bio Instagram tersebut.
Untuk mengikuti perkembangan program kegiatan KKNT MBKM kami selanjutnya, dapat diakses melalui akun Instagram kami @kknt02.upnvjt2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H