Apa khabar anak-anak bermasalah di sekolah? Kita pantas prihatin maraknya bully membully yang justru terjadi di dunia pendidikan. Terjadi di sekolah. Cukup miris , jika bertumbuhan pembully-pembully cilik , sekaligus korban-korban cilik. Anak-anak kecil dengan tekanan ketidaknyamanan di sekolah.
Entah berapa banyak kasus itu merebak di layar berita dan lintasan media mainstream dan media sosial. Sejatinya tidak semua anak mudah bersosialisasi, dan tak semestinya mereka malahan semakin tersudut gegara kondisi mental dan masalah sosial. Lantas siapa mau meluangkan waktu dan enerji , untuk merangkul mereka. Meraih tangan dengan genggaman hangat penuh kasih sayang?
Tidak banyak , anak kecil, remaja , pelajar. yang rela menemani siswa/i yang bermasalah. Sangat jarang sosok yang tak melulu sibuk berkutat untuk kepentingannya sendiri. Sosok dengan empati terbangun, ikut membuka mata dan hati menyimak sekelilingnya. Tak banyak anak muda kaya kepedulian . Meluangkan pemikiran dan tindakan, bagi mereka, anak-anak yang tersudut di 'ruang-ruang' senyap dan suram, padahal berada di keramaian .Mereka yang terpinggirkan dalam pergaulan di sekolah. Padahal dunia ramah anak seharusnya merangkul anak-anak bermasalah.
Namun sebenarnya masih ada remaja dan anak yang peduli. Contohnya , ada sosok yang memiliki segudang potensi, pintar, rajin, cantik, banyak kabisa.... namun berendah hati , rela membuka pintu hati, ruang dalam jiwanya, untuk mereka yang 'terpinggirkan' itu.
Nabila mewakili Indonesia (Dokumen Pribadi)
Yup, itulah yang saya pahami tentang Nabila Ishma Nurhabibah. Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung , angkatan 2019. Tentunya setelah saya membaca tulisannya dalam sebuah buku saku SRA , yang menggambarkan kiprah Nabila.Aksi #CDEF ini , adalah wujud kepedulian Nabila terhadap sesama teman sekolahnya. Saat itu tahun 2014, Nabila masih duduk di SMPN 7 Bandung. Untuk belia semuda itu, cukup jeli pandangannya terhadap fenomena di sekitarnya.
Nabila adalah salah satu peraih Anugerah Tunas Muda Pemimpin Indonesia Tahun 2016, mendapat kehormatan yang dianugerahkan langsung oleh Ibu Menteri PPPA, ibu Yohana . Penghargaan diraih atas kiprahnya dalam #Aksi CDEF. "Tolak kekerasan terhadap anak, wujudkan Indonesia layak anak",begitu Nabila menulis dalam sebuah postingan Ig nya 23 Juli 2016.
Nabila Ishma ,saat menerima penghargaan dari Ibu Yohana Menteri PPPA, 2016 (Dokumen Pribadi)
Satu rangkaian kata atas kesan saya untuk Nabila, cantik, tekun, ramah, pintar, kreatif dan berkarakter.Kepedulian Nabila akan Anak dan Perempuan
Setelah membaca tulisannya, pada sebuah buku saku SRA, yang memuat tulisannya. Tercatat betapa pemikiran dan tindakan Nabila , adalah sebuah enerji positif untuk berbagi pemikiran, tindakan dan kebaikan. Kala usianya belia, sebagai pelajar di SMPN 7 Bandung .