Lihat ke Halaman Asli

masrierie

TERVERIFIKASI

sekedar berbagi cerita

Kekuatan di Balik Senyum dan Budaya Bersih

Diperbarui: 8 Oktober 2016   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiada keindahan tanpa kebersihan. Tiada kedamaian tanpa senyuman. Keindahan mampu mengundang senyum. Kedamaian menghadirkan keindahan suasana. 

blog-competition-gbbs-57d2a18a347b61d84a222769-b-57f89928557b611e0e98a0eb.png

Bersih dan Senyum yang Bikin Awet Muda.

Saya memiliki kenalan  yang wajahnya selalu  membuat siapapun  nyaman di dekatnya. Ia tampak cantik meski kalau diamati,  bentuk keseluruhan raut mukanya biasa-biasa saja. Lebih dari itu tampilannya selalu bersih, rumahnya yang sederhana juga bersih. Ia tampak sehat dan bugar. Demikian pula seluruh anggota keluarganya.

Anak-anaknya santun  dan  berhasil. Usianya?  Tebakan saya salah. Saya menebak terlalu muda 10 tahun. Padahal ia tak pernah ikut perawatan kulit yang mahal, hanya pembersih  wajah biasa pagi dan malam. Menjaga kebersihan kulit. Itu saja.

Ia tak pernah mengungkapkan apa rahasianya. Tapi semua orang tahu , ia sangat ramah dan murah senyum. Tidak mudah marah. Sangat rajin dalam menjaga kebersihan.  Katanya, senyum adalah ibadah, dan kebersihan adalah bagian daripada iman.

Jika kami makan bareng di undangan atau di restoran, ia ambil makanan secukupnya. Tidak pernah berlebihan. Supaya bisa menghabiskannya hingga piring atau mangkuknya bersih. Sehingga tidak menyisakan sampah.Saat membeli makanan ia kerapkali membawa kotak makanan sendiri dari rumah sehingga tak perlu menggunakan kemasan.

Saya jadi berpikir, bagaimana dengan  senyum dan bersih  dalam koridor  keseharian saya? Saya jadi ingat, banyak persahabatan terjalin dengan diawali dengan senyum. Bahkan  sepasang kekasihpun pasti diawali dengan  banyak senyuman. Senyum itu seperti sihir yang bisa menggugah sanubari.

Kenapa Senyum Begitu Penting ? .

Pernahkah  berhadapan dengan wajah-wajah  kusut, cemberut, dingin, beku,  muram , marah, garang ..... Pastinya  wajah-wajah seperti itulah yang ingin anda hindari. Jika ia seorang guru , pasti dialah guru yang tidak difavoritkan. Jika seorang pedagang, pasti dialah penjual yang banyak dihindari pembelinya.

Sebaliknya pernahkan anda menemui wajah  sejuk yang penuh senyum, bermuatan sinar keikhlasan dan kasih sayang? Saat nestapa ia tetap mengumbar senyum, meski senyum yang  dipaksakan demi menutupi pedih hatinya? Saat dalam suasana apapun keteduhan yang ia tebarkan, lewat senyum.

Pastinya wajah-wajah ‘sejuk” seperti itulah yang selalu banyak dirindukan orang. Kalau ia pedagang, biasanya  pembeli akan memilih  membeli kepadanya dibandingkan  mendatangi penjual dengan wajah “panas’.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline