Siapa yang mencintai sesama ciptaan Tuhan maka kita akan berhasil, karena cinta itu sifat Tuhan yang paling utama dan Tuhan pasti menyayangi orang yang menyayangi ciptaannya.
Pada dasarnya, cinta itu ringan, membebaskan. Benci itu berat. Saya pernah benci seseorang, saya sendiri yang menderita.
Kalau saya harus pilih antara birokrat dan guru, saya memilih jadi guru. Karena pemimpin itu guru, pemimpin harus bisa bilang ke masyarakat ini loh yang benar.
Ekonomi itu ilmu memilih. Kenapa kita harus memilih, karena kita tidak tinggal di surga. Di sini keadaan serba terbatas, sehingga kita harus memilih.
Itu adalah beberapa pikiran Pak Wid yang menurut aku sangat hebat. Saking hebatnya (setidaknya menurut aku), aku copas itu jadi status di FB dan juga tweet.
Iya, Pak Wid memang hebat. Penampilannya sederhana, pikiran-pikirannya cerdas dan mencerdaskan berbanding seratus delapan puluh derajat dengan para politisi yang tampilanya saja 'mahal' tapi otaknya gag ada apa-apanya.
Pak Wid gag perlu pencitraan, jadi setiap pernyataannya lugas saja, gag dibuatbuat, gag dipolespolesin, tapi justru itu yang akan dirindukan di negeri yang penuh kepurapuraan ini. Jadi ingat pas lihat acara debat di TV, Pak Wid yang menjelaskan alasan kenaikan BBM dikeroyok banyak pihak. Lucunya yang ngeroyok itu sebagian cuma politisi yang gede omongannya ketimbang otaknya. Karena gag bisa membantah argumen Pak Wid, mereka (sebagian sih) bantahnya asal saja.
Sekarang Pak Wid sudah berpulang. Tapi beliau sudah menginspirasi, setidaknya buat aku, untuk tetap bersikap cerdas, jujur dan sederhana. Itu yang lebih penting daripada citra palsu para politisi. Selamat jalan Pak Wamen, semoga Bapak tetap dalam ampunan dan rahmat Tuhan. Amin
O iya, pesan keren Pak Wid ini bagus juga disertakan. "Orang yang tidak kaya tetapi memakai barang mahal pasti hidupnya susah,"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H