Lihat ke Halaman Asli

Kemerdekaan, Pahlawan, dan Pengkhianat

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak ada istilah Pahlawan dan Pengkhianat dalam sejarah. Bagaimanapun, Pahlawan dan pengkhianat adalah masalah politis semata.

Sungguh membosankan jika bicara tentang pahlawan dan pengkhianat. Semuanya jelas politis. tapi sejarah unik. Orang yang kita anggap pahlawan kadang kita temukan cacat. tapi orang yang kita anggap pengkhianat ternyata punya jasa juga dalam kemerdekaan RI.

Misal Sultan Hamid II, yang terlibat APRA dan dipenjara, dia adalah salah satu pembuat lambang negara Garuda Pancasila. R.A.A Wiranatakusumah yang tokoh Negara Pasunda, dia pernah menjadi wakil rakyat yang membela rakyat pribumi yang sengsara ketika dia menjadi anggota Dewan Rakyat (Volksraad) di zaman kolonial ketika nagara Indonesia belum ada. Begitu juga si pemberontak dari Timur kahar Muzakkar, dia pernah mengawal Sukarno dengan modal golok ketika tentara Jepang mengancam di lapangan IKADA 19 September 1945.

Ternyata juga, ada juga preman2 yang terlibat dalam revolusi Indonesia. Mereka berani berjuang untuk INdonesia. Mereka bertempur melawan Belanda. Contoh saja Preman Minahasa bersama A.A. Maramis seorang tokoh Nasionalis juga salah satu pendiri Indonesia. Preman-preman ini dipimpin oleh Rapar dan Lengkai.

Sebagai jagoan, Rapar dan Lengkai bisa mengorganisir kelompok pemuda. Rapar dan Lengkai juga menghimpun pemuda seetnisnya, Minahasa, untuk ikut serta dalam membantu proklamasi kemerdekaan dari jalanan. Dimana mereka berjaga layaknya centeng Republik yang baru lahir. Dimana Vince Sumual, yang kemudian memimpin Permesta di Sulawesi, juga tidak ketinggalan terlibat. Dia adalah salah satu dari kelompok Rapar yang ikut serta dalam pengamanan persiapan proklamasi.
Rapar adalah tipikal gerilyawan nekad. Bersama Lombogia dan Hermanus mereka sering menyerang markas batalyon X yang terkenal ganas di Senen. bersama preman senen pimpinan Imam Syafei, preman Minahasa kerap melakukan penghadangan untuk memperoleh senjata.

Sayang, karena keterlibatan Rapar dalam peristiwa Westerling dia tewas. Imam Syafei juga kemudian dipenjara oleh Sukarno karena menggerakan preman melawan demonstrasi mahasiswa. Syafei melakukannya karena dia pembela Sukarno.
Apakah orang yang punya jasa, namun karena ada setitik cela kita mencapnya hanya sebagai pengkhianat? Sangat tidak bijak jika kita hanya mencela dan melupakan jasa mereka yang ikut memanusiakan dan memerdekakan sejarah Indonesia. Bukankah bangsa besar bangsa yang menghargai jasa pahlawannya? Sekotor apapun, selama orang itu pernah berjasa maka orang itu juga layak disebut pahlawan.

Zaman orde baru adalah masa dimana, banyak pahlawan dilupakan karena masalah ideologis yang hanya mementingkan kelanggengan penguasanya  saja. Darah orang-orang yang dianggap komunis ditumpahkan demi kepentingan politik tertentu. mereka juga disamakan dengan pengkhianat meski tidak pernah menjual negara sekalipun.

Dalam pelajaran sejarah sekolah wacana pahlawan dan pengkhianat begitu ditekankan. Mereka yang pernah berjuang namun berbeda pandangan politik sudah pasti disahkan sebagai pengkhianat. Sosok musuh-musush baru diciptakan demi sebuah kepentingan politik pihak tertentu. Hanya yang seideologi sajalah yang berak jadi pahlawan, meski punya catatan kasus korupsi. Walaupun si pahlawan hidup bermewah-mewahan ditengah rakyat yang sengsara.

Generasi baru Indonesia hendaknya diajarkan untuk kritis dan menghargai manusia lainnya. Yang dianggap Pahlawan dan pengkhianat pada dasarnya manusia biasa. Yang bisa salah dan lupa seperti manusia lainnya. Bagaimanapun, gelar Pahlawan dan juga cap pengkhianat adalah sesuatu yang tidak manusiawi. Yang manusiawi adalah memposisikan manusia hanya sebagai manusia saja.  Dimana manusia harus bisa menghargai manusia lainnya. dan tidak merendahkan manusia yang lainnya, dengan mencap pengkhianat. Sebuah tuduhan yang belum tentu benar adanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline