Lihat ke Halaman Asli

Ketika langit dan bumi berseteru

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Maha suci Allah yang telah
memperjalankan hamba-Nya
pada satu malam, dari
Masjidil Harom (Makkah) ke
Masjidil Aqso (Palestina) yang
telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia adalah
Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. ”
(Q.S:Al-Israa’:1)
Adalah Muhammad Rasulullah
yang telah di perjalankan
oleh Allah SWT pada malam
27 rajab, yang perjalanan itu
sama-sama kita ketahui
bernama isra ’ mi’roj.
Mengapa harus ada peristiwa
ini (Isro ’ wal Mi’roj)?, Ini
adalah merupakan tanda
kebesaran-Nya bagi orang-
orang yang beriman. Didalam
kitab A ’rojiyyah
disebutkan sebab Rosulullah
SAW di mi ’rojkan oleh
Allah
SWT adalah bahwa bumi
menyombongkan dirinya
kepada langit dengan
mengatakan “aku lebih baik
daripada kamu karena Allah
SWT menghiasi aku dengan
kota-kota, lautan, sungai-
sungai, pohon-pohon,
gunung-gunung dan
lainnya ”.
“aku
lebih baik daripada kamu
bumi karena ada padaku
matahari, bulan, bintang,
tata surya, arasy, kursi,
syurga ”. Jawab langit.
Bumi berkata
“ padaku ada Baitullah yang
selalu diziarahi dan tempat
bertawafnya para Anbiya ’
dan Mursalin dan Auliya’
dan seluruh kaum
mukminin ”.
Maka langitpun berkata
kepada bumi “padaku ada
Baitul Ma ’mur tempat
seluruh malaikat tawaf, dan
disyurga adalah tempat
arwah para Anbiya ’ dan
Mursalin, dan arwah
Auliya ’ dan Sholihin”.
“padaku ada
penghulu segala Mursalin
dan penutup segala
Anbiya ’, kekasih Tuhan
sekalian ‘Alam, seutama-
utama makhluq dan atasnya
sesempurna-sempurna
kehormatan tinggal
dipunggungku dan
mensyi ’arkan
syari’atnya
atasku” kata bumi.
Langitpun menjadi lemah dan
tidak bisa menjawab lagi,
manakala
mendengar perkataan bumi
.
Lalu langit berdo ’a kepada
Allah SWT “Ilahi Engkaulah
yang mengabulkan do ’a
hambamu yang lemah
sesungguhnya aku lemah
daripada menjawab
perkataan bumi, maka aku
memohon kepadamu agar
Engkau mengangkat
Muhammad ke atasku agar
aku bisa memuliakannya
sebagaimana bumi telah
memuliakannya dengan
keindahannya ”.
Maka Allah
SWT mengabulkan do ’a
langit itu dan
memerintahkan Malaikat
Jibril AS pada malam ke 27
rajab dan menyuruh Izro ’il
AS agar tidak mencabut
nyawa pada malam ini.
Maka
Jibril bertanya kepada Allah
SWT “apakah ini hari
kiamat?”
Allah menjawab
“ bukan Jibril, sekarang
pergilah ke syurga dan
ambillah Buroq dan pergilah
kepada kekasihku
Muhammad ”.
Lalu Jibril pergi
ke syurga dan melihat
didalam syurga itu terdapat
40.000 buroq sedang makan
di kebun syurga dan
dikening mereka terdapat
nama Muhammad dan
diantara 40.000 buroq itu
terdapat satu buroq yang
tertunduk kepalanya dan
menangis serta air matanya
keluar bercucuran. Lalu Jibril
bertanya kepada Buroq
tersebut “ada apakah
gerangan yang membuatmu
menangis hai buroq ?”
“Wahai
Jibril sesungguhnya aku
mendengar nama
Muhammad semenjak 40.000
tahun, maka selama itu aku
telah mencintai orang yang
memiliki nama tersebut dan
aku sangat merindukannya
sampai aku tidak makan dan
tidak minum karena aku
telah terbakar dengan api
kerinduanku kepadanya ”,
jawab san buroq.
Maka Jibril berkata “aku
akan mempertemukanmu
dengan yang kamu
rindukan ”.
kemudian menjadi
gembiralah buroq tersebut
dan langsung pergi bersama
Jibril untuk bertemu kepada
Nabi Muhammad SAW sampai
akhir kisah.

http://masnur.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline