Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Teori Vygotsky untuk Proses Pembelajaran

Diperbarui: 1 Maret 2019   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TK Kartika IV-12 Kepanjen

Teori vygotsky telah dipakai oleh banyak guru dan diterapkan dengan sukses dalam pendidikan. Para guru menggunakan teori vygotsky untuk mengondisikan para muridnya dan melakukan proses pembelajaran dengan efektif.

Berikut ini beberapa langkah teori vygotsky yang dapat dilaksanakan di kelas:

1. Nilailah Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) anak

Sama halnya dengan Piaget, vygotsky tidak percaya bahwa tes-tes formal adalah salah satu cara terbaik dalam menilai kemampuan belajar anak tetapi pembimbing yang ahli akan mengenalkan anak pada tugas-tugas yang bervariasi tingkat kesulitannya untuk menentukan tingkat terbaik dalam memulai pelajaran inilah yang disebut ZPD.

2. Manfaatkan lebih banyak teman sebaya yang terampil sebagai guru

Bahwa anak disini akan mendapat manfaat dan dukungan dari anak-anak lain yang terampil atau bisa belajar dengan teman yang lebih dewasa.

3.Tempatkan intruksi pada konteks yang bermakna

Pendidikan saat ini menjauhi materi abstrak dan memberi kesempatan pada anak untuk berfikir. Biarkan anak belajar langsung ke dunia nyata.

4. Ubahlah kelas seperti teori vygotsky

Kamekameha Elementary Education Program (KEEP) adalah program yang berdasar pada teori vygotsky dimana anak diberi kesempatan setiap pagi untuk meluangkan waktunya selama 20 menit dalam suatu acara yang disebut 'Center One' dimana anak-anak melakukan pembelajaran secara bersama-samaDibandingkan kelompok belajar anak yang non-KEEP, anak-anak KEEP lebih berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas lebih memperhatikan pelajaran dan mencapai nilai membaca yang lebih tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline