Lihat ke Halaman Asli

denmas noer

penyambung lidah warga

Begini Alasan Mbah Mijan Selalu Mencium Anak Yatim

Diperbarui: 12 Desember 2016   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mbah Mijan. FOTO: denmas

TANGSEL - Paranormal sekaligus aktor film Mbah Mijan punya kebiasaan unik. Setiap menyantuni anak yatim, pria asal Kebumen Jawa Tengah ini selalu mencium dan mengusap kepalanya. Apa alas an Mbah Mijan?

“Anak yatim harus kita cium, kita gendong, mengusap kepala, itu ada dalam hadist. Ingin mendekatkan hatinya, dengan rasa, Insya Allah ada manfaat tersendiri,” ujarnya saat ditemui dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW Badan Pembina Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten Cabang Tangerang Selatan di GOR Ciputat, Tangsel, Minggu (11/12).

Menyantuni anak yatim sepertinya sudah menjadi tradisi Mbah Mijan. Karenanya, saat ormas yang beranggotakan lebih dari 9 juta di 23 provinsi tersebut menggelar santunan, pria yang menjabat sebagai Pembina BPPKB Cabang Tangsel ini tak mau ketinggalan untuk berpartisipasi.

“Ada sebagian dari rejeki kita adalah hak dari anak yatim,” jawabnya singkat.

Sementara itu, Ketua BPPKB Banten Cabang Tangerang Selatan Hamim Gozali mengatakan, gelaran Maulid Nabi BPPKB kali ini merupakan acara peringatan murni. “Ini acara Maulid Nabi Muhamad murni, namun kita buat istimewa dengan menghadirkan anak yatim, menyantuni 600 anak yatim,” urai Hamim.

Menurutnya acara tersebut sudah rutin digelar tiap tahun. “Saat ini adalah tahun ketiga. Alhamdulillah dari awalnya 150 anak, selanjutnya 350 anak dan sekarang 600 anak. Itu yang membuat kita semangat, kita tetap lestarikan tiap tahun acara Maulid Nabi Muhamad,” sambungnya.

Dalam setahun, lanjutnya, BPPKB Banten Cabang Tangsel memilih dua momen penting, yaitu peringatan Isra Miraj dan Maulid Nabi. “Kalau Isra Miraj kita tidak menyantuni yatim tapi mengkhitankan (menyunati) anak yatim,” katanya.

Hamim menambahkan, ada beberapa alas an kenapa momen-momen itu dianggap penting. “Para ulama mengajarkan untuk menjunjung tinggi ajaran Maulid karena Maulid itu lebih dari Sodaqoh atau jariah lainnya. Itu istimewanya Maulid Nabi. Jadi kami dari BPPKB tiap tahun terus mengadakan,” pungkasnya.  [mas]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline