Lihat ke Halaman Asli

denmas noer

penyambung lidah warga

Aguan, Dari Gempa Aceh ke Tradisi Bagi-bagi Beras

Diperbarui: 9 Desember 2016   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sugianto Kusuma alias Aguan saat berbagi beras. FOTO: dok Tzu Chi

JAKARTA - Sugianto Kusuma alias Aguan, melalui Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana gempa di Pidie Jaya Aceh. Di hari kedua, pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Tzu Chi ini mengirimkan berbagai macam kebutuhan untuk para korban gempa Aceh.

“Pengiriman bantuan kita bagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama sudah diberangkatkan dari Kantor Tzu Chi Medan menuju lokasi bencana di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Kamis 8 Desember,” ujar Sugianto Kusuma melalui pesan elektronik, Jumat (9/12).

Pendiri Agung Sedayu Group ini menambahkan, bantuan tahap pertama terdiri dari peralatan dan obat-obatan pendukung operasi ortopedi, 5000 sarung, 3000 selimut, 1000 dus mie instan, 700 karung beras masing-masing dikemas per 10 kg, 3600 bungkus biskuit, 310 dus air mineral dan 17 dus susu cair untuk anak.

“Selain itu juga dikirimkan 10 kursi roda, 600 pack pembalut wanita, 120 pack pampers orang tua, 27 pasang tongkat dan obat-obatan yang diperlukan,” lanjut Aguan.

Sebelumnya, Sugianto Kusuma juga telah mengirimkan tim Tzu Chi yang akan membantu para korban disana. Tim ini diantaranya terdapat tim medis yang akan membantu para korban gempa Aceh.

Menariknya, dalam setiap membantu korban bencana alam Sugianto Kusuma selalu menyertakan bantuan beras. Usut punya usut, budaya menyalurkan bantuan beras sudah dilakoni Aguan sejak tahun 2003.

Berdasarkan data dari situs Tzu Chi, dalam kurun waktu tahun 2003 hingga 2013 Aguan sudah menyalurkan bantuan beras hingga 80.000 ton.

Selain untuk korban bencana alam di seluruh Indonesia, penyaluran bantuan beras juga diperuntukkan untuk warga kurang mampu, kaum dhuafa, anak yatim piatu dan ke pesantren-pesantren.  [mas]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline