JAKARTA - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Coffee Lover Indonesia dan Koperasi Kopi Indonesia Sejahtera menggelar pameran atau festival kopi bertajuk SMESCO Rembug Kopi Nusantara.
Adapun kopi yang dipamerkan seperti Gayo Coffee, Mandailing Coffee, Lampung Coffee, Java Coffee, Kintamani Coffee, Toraja Coffee, Wamena Coffee dan juga Luwak Coffee. SMESCO Rembug Kopi Nusantara juga menghadirkan kopi nusantara dari jenis Arabika dan Robusta serta menampilkan mesin brewing dan roasting kopi hasil karya anak bangsa.
Menariknya, dalam acara yang berlangsung di SME Tower Jakarta pada 13-15 Oktober 2016 ini berhasil mencatat transaksi milyaran rupiah. Itu artinya, pameran kopi dan teknologi kopi hasil karya anak bangsa tersebut berhasil membuka mata dunia bahwa Indonesia memiliki beragam kopi dengan kualitas dan aneka cita rasa terbaik.
Dengan adanya SMESCO Rembug Kopi Nusantara para pelaku usaha kopi dalam negeri berhasil memperluas pasar kopi mereka baik di dalam maupun luar negeri. Itu terjadi karena para tamu yang hadir dalam acara tersebut adalah para konsumen kopi serta buyer dari dalam dan luar negeri.
Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi mengatakan, SMESCO Rembug Kopi Nusantara adalah event promosi dan branding kopi nusantara yang ditujukan kepada target market LLP-KUKM, yakni konsumen kopi dari dalam dan luar negeri. Event ini juga untuk memperluas akses pasar produk kopi Indonesia yang sudah dikenal buyer mancanegara.
“Kami kerap mendukung perluasan akses pasar KUKM dengan berbagai cara, yang saat ini kami lakukan dalam bentuk pameran, lomba, dan demo produk,” ujar Ahmad Zabadi, Selasa (18/10).
Zabadi menambahkan, cerahnya potensi bisnis kopi Indonesia saat ini dan di era perlambatan ekonomi dunia, produsen kopi Indonesia yang merupakan pelaku UKM mitra LLP-KUKM berhasil masuk ke pasar global.
“Pada tanggal 8 Juni 2016 LLP-KUKM melakukan pelepasan ekspor produk UKM mitra LLP-KUKM yang didalamnya terdapat produk kopi dan camilan, yakni JPW Coffee Jakarta untuk pasar Tiongkok, Keripik Buah Arjuna 999 Malang untuk pasar Korea, dan buah kering Tropical Fruit Banten untuk pasar Uni Emirat Arab dengan nilai transaksi untuk ketiga produk tersebut Rp 600 juta,” lanjutnya.
Untuk total nilai transaksi ekspor produk KUKM mitra LLP-KUKM selama periode Januari hingga 8 Juni 2016, Zabadi menyebut sebesar Rp 10 miliar.
Permintaan buyer asing kepada produk kopi dan camilan serta produk kreatif lainnya kepada pelaku usaha mitra LLP-KUKM terus berjalan. Pada 30 Juni 2016, LLP-KUKM kembali memfasilitasi mitranya untuk ekspor produk kopi, camilan dan produk furniture bambu kepada buyer internasional. Alhasil, total nilai transaksi ekspor produk KUKM mitra LLP-KUKM selama periode Januari hingga 30 Juni 2016 naik menjadi Rp 13,4 miliar.
Produk Indonesia tetap menjadi incaran buyer asing. Pelaku usaha mitra kami terus mengirim produk ke konsumennya di luar negeri, sehingga menambah catatan nilai transaksi ekspor mitra LLP-KUKM Hingga kini, total nilai transaksi ekspor mitra LLP-KUKM menjadi Rp 23,3 miliar.