[caption id="attachment_348876" align="alignleft" width="640" caption="Ade Muhamad Nur saat memberikan tanda mata FPMM"][/caption]
JAKARTA - Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) merayakan hari jadinya yang ke-4 di Anjungan Maluku Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (31/1/2015).
Mengusung tema Membangun Kebersamaan Untuk Kemajuan Maluku dan Indonesia, acara dihadiri ribuan anggota FPMM sejabodetabek. Bahkan puluhan perwakilan Ormas seperti Forum Bersama Laskar Merah Putih pimpinan Hamzah tun alias John, FBR, FPI, Forkabi, Pemuda Pancasila, Pemuda Banten dan Persatuan Bugis Makasar juga nampak hadir.
“Sesuai tema ulang tahun ke-4, FPMM ingin membangun kebersamaan. Tidak hanya untuk intern anggota FPMM tapi juga untuk seluruh pemuda Indonesia,” ujar Ketua FPMM Jakarta Timur, Ade Muhamad Nur usai acara.
Pria kelahiran Tidore ini menambahkan, sebagai bagian dari organisasi kemasyarakatan FPMM memiliki andil kuat untuk ikut membangun negeri ini. “Salah satunya dengan menghapus perbedaan yang sampai detik ini tak pernah kering kami perjuangkan,” lanjut Ade.
Apa yang dikatakan pria yang juga Produser Nyong Mutiara Hitam ini cukup beralasan. Pasalnya, sampai hari ini masih saja ada upaya diskriminatif terhadap masyarakat Maluku.
“Saya kadang bingung. Ada orang dari daerah lain tidak jadi menteri dua tahun saja sudah berteriak. Nah, kami orang-orang Maluku, 50 tahun tak bisa duduk di kursi menteri tetap saja diam,” tegas Ade.
Kendati diam, lanjut Ade, bukan berarti masyarakat Maluku akan terus menerima perlakukan tersebut. “Sebagai pemuda Maluku, kami akan terus berjuang agar tak akan ada lagi perbedaan,” pungkasnya. [mas]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H