Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Situs Wisata Religi Sunan Gunungjati Cirebon Surga bagi Para Peminta-minta

Diperbarui: 18 Mei 2023   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan masuk area Situs makam, semoga sekarang sudah diperbaiki/dokpri

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 waktu bus wisata yang kami sewa memasuki kota Cirebon.  Suasana masih hujan deras.  Terlihat lewat kaca spion dinding bus berlepot lumpur.  Maklum selama perjalann bus tertatih melewati jalanan bergelombng dan tergenang air.

Gapura masuk kompleks makam terlihat,  seseorang di depan gapura memberi tanda bus kami boleh masuk.  Sopir tanggap membelokkan setir,  membuka sedikit jendela depan dan mengulurkan receh.

Masuk gapura  situs, bus berjalan terseok,  terguncang keras kekiri dan kekanan, jalanan  menuju terminal kompleks makam rusak parah.  


Seseorang yang dekat loket masuk melambaikan tangan, memberi aba-aba pada sopir, tapi sopir menolak karena harus melewati jalan berkubang. Bus lalu berbelok ke kanan menuju terminal utama,  mencari tempat yang kering dan lebih leluasa.

Para pemumpang turun,  pimpinan rombongan  menginstruksikan kepada para peserra untuk segera turun dan menuju langsung ke kompleks makam.  

Kami pun turun beriringan,  menuju ke kompleks makam yang letaknya ada di sebelah barat terminal.

Belum lama kami berjalan, sepanjang jalan satu dua orang peminta sudah mulai melancarkan aksinya.  Mereka
Mulai memohon setengah berteriak,  "shodakohnya pak haji,  shodahkohnya bu haji,  semoga dapat berkah,  seribu atau 2 ribu seikhlasnya".

Sudah yang kesekian kalinya saya berkunjung ke tempat ini.  Jadi kalau mendengar orang berteriak seperti itu ya seperti biasa saja.  Rombongan terus berjalan. Menyeruak diantara pengunjung yang lain.  

Sodakohnya pak haji bu haji/ dokpri

Mendekati gapura,  teriakan orang meminta semakin keras.  Satu orang menunggu kotak,  beberapa orang meminta para pengunjung untuk memberikan uang.  Mereka berteriak sahut-sahutan tiada henti.  

Masuk gapura makam,  sebaris orang menggunakan berbagai alat untuk meminta. Bakul nasi,  panci,  baskom,  bahkan helm rusak mereka gunakan.  Tentu dengan suara yang sama,
"Sodakohnya bu haji,  sodakohnya pak haji, semoga barokah".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline