Salah satu tujuan perkawinan adalah adanya ikatan sah dan resmi oleh pasangan suami istri sehingga keduanya dihalalkan untuk berhubungan badan, dan setelahnya akan berkembang keturunan lewat jalur pernikahan.
Urusan ranjang adalah urusan yang paling krusial diantara urusan yang lain. Karena dari sini terbangun hubungan emosional saling membutuhkan yang dan membuat perkawinan awet sampai kaken-ninen.
Sesungguhnya urusan ranjang adalah sesuatu yang tidak bisa diceritakan begitu saja kepada orang lain. Sebab menyangkut rahasia berdua. Maka dalam urusan ranjang seyogyanya tidak melibatkan orang lain dalam membahasnya.
Akan tetapi seseorang memang butuh pengalaman dari orang lain dalam membangun komunikasi di atas ranjang.
Sebab banyak hal-hal yang remeh yang terkadang menjadi pemicu pernikahan.
1. Miskomunikasi
Ibarat sebuah lingkaran, hubungan pernikahan terkadang mengalami "patahan kebenaran" yang tidak dapat diterjemahkan oleh masing-masing pasangan. Sehingga sering terjadi kesalahpahaman dalam memaknai sebuah hubungan.
2. Egois
Banyak pasangan yang memandang hubungan di atas ranjang berdasarkan keinginan semata. Bukan karena kesepakatan bersama, sehingga seringkali hubungan ranjang hanya dimaknai sebagai hubungan sepihak. Suami yang mendominasi sedangkan istri hanya menuruti apa kemauan suami. Padahal hubungan di atas ranjang seharusnya dibangun dengan komunikasi dua arah, berdasarkan perasaan saling membutuhkan. Sehingga hubungan bisa dinikmati bersama tanpa ada unsur keterpaksaan.
3. Menyepelekan