Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Saling Memaafkan meskipun Tak Saling Bertemu

Diperbarui: 22 Mei 2020   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pixabay

Hal yang paling saya syukuri saat ini adalah untung ada momen lebaran. Dimana orang akan saling bermaafan, mengakui kesalahan, dan saling memohon untuk diikhkaskan.

Meskipun sebenarnya meminta maaf itu bukan hanya saat lebaran, akan tetapi momen lebaran menjadi istimewa karena menjadi ajang silaturahmi, saling mengunjungi satu sama lain.

Kami mengenal sungkem saat lebaran dengan kata "ujung", entah diadopsi dari istilah apa sebab di kamus bahasa tidak diketemukan korelasi antara kata ujung dengan meminta maaf.

Yang jelas dalam istilah bahasa Jawa, kata "ujung " digunakan sebagai istilah untuk kegiatan selama lebaran, datang kepada orang yang lebih tua dengan maksud bermaaf-maafan.

Meminta maaf itu kewajiban manusia untuk menggugurkan dosa. Sebagai manifestasi sifat Allah yang Maha Mengampuni. Kita diperintah untuk istighfar, memohon ampun setiap saat, sebab kita adalah makhluk yang penuh dosa dan kesalahan, dan tak ada yang bisa memberi ampunan atas dosa yang telah kita lakukan kecuali Allah SWT.

Saling meminta maaf adalah "hak-adamy", haknya manusia sebagai makhluk keturunan Adam.  Hak yang harus ditunaikan dan akan menjadi penghalang atas amal seseorang di alam kubur kelak .

Sebab Allah tidak akan mengampuni dosa seseorang bila "hak-adamy" sebagai sarana ampunan tidak ditunaikan.

Kita sebagai manusia selalu terhubung dengan manusia yang lain dengan berbagai masalah. Maslalah utang-piutang, janji yang belum ditunaikan, kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Maka agar semua kesalahan itu tidak menjadi penghalang bagi amal kebaikan yang lain, kita wajib meminta maaf agar diikhlaskan.

Sebagai orang biasa yang tak pernah bisa luput dari kesalahan dan dosa, kita juga dianjurkan untuk  memberi maaf kepada seseorang yang telah melakukan kesalahan kepada kita.  Sehingga orang lain akan diampuni atas dosa dan kesalahannya, dan kita menjadi wasilah atas segala ampunan-Nya.

Lebaran adalah momen istimewa, semua orang merasa memiliki kesalahan dan dosa. Sehingga semua orang punya keinginan saling bermaafan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline