Apa yang anda ketahui tentang Waisak?
Saya kebetulan punya kerabat orang Bejen, sebuah dusun di kelurahan Wanurejo Kecamatan Borobudur. Jadi setiap tahun saat puncak perayaan Waisak selalu menyempatkan pulang kampung ikut menikmati perayaan Waisak yang dihadiri ribuan orang dari seluruh dunia.
Dipastikan setiap acara puncak Waisak, warga sekitar mendapatkan berkah dengan kedatangan tamu dari seluruh dunia.
Home stay, penginapan, dipastikan dipenuhi para tamu baik lokal maupun mancanegara, di mana mereka datang ke Borobudur ingin mengikuti acara puncak Waisak berupa arak-arakan membawa air suci dari mata Temanggung, dan Api Abadi dari Grobogan.
Setiap tahun upacara perayaan Waisak selalu dipusatkan di Borobudur. Acara ini tak hanya dihadiri oleh umat Buddha saja, tapi juga wisatawan dari seluruh dunia.
Waisak dirayakan satu kali setiap tahun di bulan Mei saat Purnama Siddhi, sebagai upacara untuk memperingati 3 peristiwa penting dalam kehidupan Sidharta Gautama yang dikenal dengan Tri Suci Waisak
Pertama adalah kelahiran Pangeran Siddharta di Taman Lumbini tahun 623 SM.
Kedua adalah pencerahan dimana Pangeran Siddharta menjadi Buddha di Bodhgaya pada usia 35 pada tahun 588 SM.
Ketiga adalah wafatnya Buddha Gautama di Kusinara pada usia 80 tahun (543 SM).
Sebelum acara puncak di Candi Borobudur sudah ada upacara sakral oleh para pemuka agama Buddha beberapa hari sebelumnya, seperti memgambil air suci dari Jumprit Kabupaten Temanggung. Air suci ini akan dikemas dalam 10.000 botol dan 70 kendi yang kemudian disimpan di Candi Mendut, sebuah kawasan candi yang tak jauh dari Borobudur, sebagai unsur alam yang penting untuk mengalirkan kebaikan.