Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Puisi | Cinta Semalam dan Harapan

Diperbarui: 21 April 2020   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pixabay

Tanpa malu..

Menyingkap pilu

Dalam derai air mata tertahan..

Kehormatan aku sudah tak punya

Aku hanya punya harapan dengan sekerat daging pemberian Tuhan

Anakku,  ibuku...

Mereka menungguku di  puncak  harap

Membawa beras dan telor untuk hidup esok..

Kini..

Gelombang tak bertuan itu datang..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline