Kebutuhan angkutan manusia dan barang terus meningkat seiring jumlah populasi.
Sehingga menumbuhkan berbagai ide para pengusaha untuk menciptakan Armada representative yang sesuai kebutuhan.
Salah satunya adalah pengadaan kendaraan ambulance yang keberadaannya selalu dibutuhkan oleh warga baik untuk mengangkut orang sakit maupun membawa jenasah.
Di Kota Semarang banyak tersedia pelayanan ambulance. Rumah sakit, klinik, kepolisian, kesatuan TNI, lembaga pendidikan, kantor partai, organisasi sosial nirlaba, jamaah masjid, bahkan yang dikelola secara pribadi.
Jaman dahulu, makam kampung sejauh apapun tetap ditempuh dengan berjalan kaki. Akan tetapi saat ini, meskipun lokasi pemakaman dekat, tetap menggunakan ambulance.
Jadi tak heran bila keberadaan mobil ambulance dibutuhkan setiap saat untuk memenuhi keperluan warga.
Bahkan pemerintah kota Semarang menyediakan ambulance hebat untuk kepentingan orang sakit yang sangat darurat. Semisal perawatan di rumah, atau saat terjadi kecelakaan di jalan raya dengan menghubungi call centre yang disediakan.
Beberapa pengelola mobil ambulance hanya melayani pesanan drooping. Hanya mengantar jenasah dari rumah sakit ke rumah duka, atau dari rumah duka ke makam.
Tapi ada juga yang menyediakan layanan pengantaran, bahkan satu paket lengkap yang berurusan dengan masalah kematian.
Saya bertemu dengan seorang sopir ambulance yang menyediakan pelayanan lengkap yang berkaitan dengan pelayanan kematian. Tanpa memandang suku, ras, agama, dan proses akhir dari sebuah kejadian kematian.
Sebut saja Indra(40), lelaki pemilik tiga orang anak ini selalu sibuk setiap harinya. Ia melayani pengantaran jenasah dalam kota maupun luar kota Semarang.
Istrinya berjualan bunga di kawasan Randusari Bergota Kota Semarang.