Sebelumnya saya sudah bercerita tentang kehebohan Natal di artikel Natal Kami tak Terlalu Istimewa.
Berkaitan dengan hari Paskah yang sebenarnya jatuh pada tanggal 12 April 2020, saya punya cerita yang menjadi kenangan indah bagi keluarga besar kami.
Pernikahan orang tua beda agama, memunculkan anak-anak yang berbeda agama pula. Sehingga saat ada hari raya keagamaan selalu semua terlibat dan merasakan kegembiraan bersama.
Idul fitri, idul adha, paskah, natal, adalah milik bersama keluarga kami, tanpa membedakan agama, hanya caranya saja berbeda.
Saat paskah, biasanya ibu dan anak-anak yang nasrani berpuasa di hari kamis. Lalu di gereja mereka mengadakan kebaktian secara marathon, di hari jumat, sabtu dan minggu.
Malam minggu biasanya ibu membuat beberapa puluh bungkus makanan kecil untuk dibagikan kepada anak-anak sekolah minggu, serta merebus beberapa kilo telur ayam, diwarnai dan dibawa ke gereja.
Terkadang kakak perempuan kami yang tertua menghiasi kulit telur dengan cat warna warni, serta menjadikannya seperti boneka mainan.
Terkadang saat malam minggu di gedung tempat kebaktian ada pemutaran Film Jesus of Nazareth dan saat anak-anak pulang menonton mendapatkan hadiah berupa bungkusan makanan dari gereja.
Atau terkadang setelah outbound di hari minggu, ibu mengajak anak-anak untuk menonton aksi teatrikal tentang penyaliban Jesus di gereja terdekat, tempat diselenggarakan acara.
Biasanya sudara-saudara saya yang nasrani pulang membawa bungkusan kue dan beberapa telur warna-warni. Mereka bisa membawa telur lebih banyak karena berhasil mendapatkan telur dari para pembina gereja dan bisa mendapatkannya dari tempat persembunyian.