Setiap manusia memang memiliki kecenderungan cinta terhadap makhluk lain terutama tumbuhan dan binatang. Hingga rela meluangkan waktu dan mengeluarkan biaya besar untuk perawatan binatang dan tumbuhan sebagai hobi dan relaksasi.
Pada jaman dulu orang-orang juga memelihara binatang, bahkan mereka menyebut binatang peliharaan sebagai klangenan, hidup menjadi penghias rumah dan bisa bertahan hidup sampai berpuluh tahun.
Bahkan sebelum jaman maju, memelihara binatang pethetan seperti sebuah hal yang wajib. Saya pernah dihadiahi oleh tetangga yang mau pindah rumah, dua ekor burung deruk dan tekukur yang usianya hampir 35 tahun. Tapi sayang burung ini terlepas dan jadi mangsa kucing karena sudah tidak dapat terbang.
Jaman dulu, menurut cerita bapak saya, masih banyak orang yang menggunakan ilmu hitam. Mereka bisa mengalahkan musuh dengan mengirim santet dan tenung dalam jarak jauh. Korban bisa langsung mati mendadak, atau mendapatkan serangan penyakit yang tidak ada obatnya.
Menurut ilmu pengetahuan modern, santet adalah upaya dematerialisasi benda-benda dengan wujud biasa seperti paku, silet, jarum, ijuk, lidi, kawat bahkan butiran logam, yang dikirimkan dengan perantaraan jin yang sudah dikuasai, lalu masuk ke tubuh seseorang menggunakan rapal atau mantra tertentu.
Barang ini akan masuk ke dalam tubuh, lewat aliran darah, sehingga menimbulkan penyakit yang mengerikan. Dan lokasi penempatannya bisa di seluruh tubuh. Dari kepala hingga kaki.
Bahkan menurut cerita bapak, benda kiriman ini akan mengakibatkan malfungsi organ tubuh. Hingga korban sesak tak bisa bernafas, kaki bengkak, bahkan perut membesar karena terisi benda asing.
Orang-orang yang memiliki ilmu lebih tinggi dari si pengirim, mungkin bisa mengirim serangan balik, atau mengembalikan serangan. Tapi bagaimana orang yang tak mempunyai kemampuan untuk menolaknya?
Orang-orang yang tinggal di desa memiliki binatang ternak seperti ayam, bebek, entok, kambing, sapi atau kerbau. Selain itu mereka juga memiliki binatang piharaan berupa burung, kucing, dan anjing sebagai penghias rumah.
Konon, teluh dan tenung ini akan berputar mencari mangsa dan mengawasi terlebih dahulu situasi dari langit berkenaan dengan kondisi target.
Bila memungkinkan ia akan langsung menyerang korban. Tapi bila tidak memungkinkan ia akan mencari target lain,
berupa binatang peliharaan.