Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Pendidikan Seks Apakah Perlu?

Diperbarui: 25 Februari 2020   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pixabay

Guru memperkosa murid,  anak SD menghamili kakaknya Yang sudah SMA,  remaja-remaja smp  ketahuan mesum,  anak-anak mengalami pelecehan seksual,  dan masih banyak lagi perilaku yang  setiap saat menghiasi lini masa media pemberitaan nasional.

Miris,  kaget, kecewa,  prihatin,  dan segala macam perasaan tumpang tindih memenuhi rongga perasaan.  Siapa sebenarnya yang  patut dituding  atas terjadinya masalah ini?

Orang tua, lingkungan,  atau ada hal lain Yang mempengaruhi semua kejadian ini?

Anak-anak memang rentan dengan pelecehan seksual.  Penyadaran akan pentingnya menjaga barang  berharga ini sesungguhnya adalah tugas kita semua sebagai orang tua.  

Menekankan kesadaran pada keluarga untuk melindungi mereka dari para predator mutlak diperlukan. Dan peran orang tua dalam memberikan pengertian akan segala resiko seksual kepada anak adalah hal yang  wajib.

Kita sebagai orang tua kadang sadar betul bahwa pengetahuan seks yang  benar tak begitu saja bisa disampaikan kepada anak-anak.  Sebab sebagian besar orang  tua mengalami kesulitan saat merangkai kata tentang seksual.  Karena terkait istilah-istilah yang  dianggap saru dan tabu diucapkan saat berbicara dengan bahasa anak-anak.

Sementara anak-anak mendengar informasi masalah seksual justru dari luar. Dari teman-temannya Yang nakal,  atau dari situs internet yang  tak  sengaja ditemukan saat browsing bahan pelajaran sekolah.

Para orang tua biasanya bingung saat mengetahui bahwa anaknya telah terpapar informasi seksual, dan tak mampu berbuat banyak saat semua sudah terjadi.

Sementara Yang sudah berlaku,  adalah mendorong anak agar mengikuti kegiatan keagamaan semisal TPQ untuk anak-anak yang muslim.  Sebab pendidikan agama sejak dini memang diyakini mampu membendung  pergaulan bebas.  

Dalam konsep pengetahuan agama banyak  diberikan tentang bagaimana cara bergaul dengan kawan-kawan lain jenis.  Hubungan laki-laki dan perempuan tak bisa disamakan saat mereka berinteraksi dengan sesama lawan jenis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline