Secara umum, para kreator youtube diperbolehkan menggunakan material video milik orang lain dengan seijin pemilik material. Dengan syarat dalam batas penggunaan wajar. Adapun penggunaan wajar yang dimaksud tidak melebihi durasi 15 detik dari keseluruhan video.
Dalam penggunaan material ini, youtube telah mengaturnya secara rinci dan ketat dalam dasbord pengaturan yang mudah dipahami.
Secara gamblang kita dapat membacanya dan memahami secara detail agar terhindar dari masalah klaim hak cipta.
Material Yang ada dalam wilayah domain publik boleh digunakan secara bebas, dan youtube telah menyediakannya dalam tempat khusus yang siapapun kreator boleh menggunakannya semisal audio library.
Tapi untuk material berupa visual, kita harus mendapatkan persetujuan secara tertulis dari pemilik konten, meskipun ada juga youtuber yang melanggarnya dengan merakayasa dalam bentuk video lain, dan ujungnya dilaporkan ke pihak youtube oleh pemilik asli. Yang terbaru adalah kasus channel calon sarjana yang hanya menterjemahkan konten ke bahasa Indonesia dan kasusnya menjadi viral.
Saya juga pernah mengalami teguran karena dalam sebuah video terdapat sedikit backsound milik ADrev. Saya sangat kecewa karena klaim hak cipta tidak dijatuhkan waktu view video masih sedikit. Justru ketika video sudah tayang lebih dari satu juta kali, saya mendapatkan email teguran. Otomatis, logo dolar menjadi hitam, dan video saya dismonetisasi.
Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya dalam mengelola video selanjutnya.
Dalam hal visual, seorang kreator konten boleh menandai video mereka yang diunggah ke Youtube dengan label creative commons. Akan tetapi video Yang mengandung klaim hak cipta tidak bisa ditandai dengan label creative commons.
Video dengan label Creative Commons adalah video yang bisa digunakan semua orang, biasanya nampak dalam keterangan boleh digunakan kembali.
Pada intinya youtube menginginkan semua kreator agar mengupload video ori. Sebab video yang original ciptaan sendiri tidak akan menimbulkan masalah bagi pemiliknya.