Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Dilema Gaji Buruh

Diperbarui: 19 Februari 2020   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Instagram @mas_nawir

Dunia perburuhan sudah pernah saya  nikmati beberapa puluh  tahun yang lalu. Dan  saat ini saya memilih pekerjaan sebagai wiraswasta yang memiliki kemerdekaan penuh  dalam mengatur keuangan secara mandiri. 

Salah satu keprihatinan yang  banyak disampaikan,  adalah nasib para buruh yang akan kehilangan atau mengalami penurunan penghasilan  bila omnibus law ditetapkan sebagai peraturan tetap berbentuk undang-undang.  Yang mana draft ini sudah diserahkan kepada DPR RI sebagai bahan pembahasan. 

Sesungguhnya sekaya apapun orang tetap membutuhkan buruh yang  akan melayani mereka.  Apalagi sebuah perusahaan tentu membutuhkan banyak buruh untuk menjalankannya. 

Hanya saya memahami bagaimana nasib para buruh yang  ada di lingkungan saya.
Berangkat pagi pulang petang,  atau berangkat petang pulang pagi. Bahkan ada yang  lembur pulang sampai tengah malam. 

Di tengah penat yang  melanda, para buruh pabrik tetap semangat bekerja.  Bahkan rela  dengan tambahan waktu demi meningkatnya sedikit penghasilan. 

Perjuangan para buruh  untuk para pengusaha memang luar biasa. Mereka bekerja siang  malam untuk memutarkan modal dan menjalankan bisnis pengusaha dengan modal tenaga. Tenaga dipakai, mereka dibayar. Tenaga tidak dipakai mereka tidak dibayar. 

Beberapa orang yang  beruntung mungkin mendapatkan hak istimewa dalam sebuah perusahaan. Mereka mendapatkan fasilitas dan tunjangan yang  memadahi  karena faktor senioritas atau bidang keahlian khusus. 

Tapi buruh biasa tetap mendapatkan gaji sebagimana haknya, ditambah berbagai macam tunjangan kesejahteraan termasuk satu kali gaji tambahan di bulan lebaran. 

Penghitungan gaji perjam,  memang sedang digodog oleh pemerintah tujuannya agar modal  para pengusaha bisa dikelola secara efektif dan tepat guna.  Ini artinya,  para buruh akan kehilangan tunjangan dan penghasilan tambahan. Dan hal inilah yang  terus diperjuangkan oleh wakil para buruh. 

Buruh dan pengusaha memang sebuah dilema. Ada sepotong pengalaman kecil waktu saya  masih  punya  14 karyawan untuk dagangan saya. 

Pusing memikirkan kesejahteraan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline