Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Mabuk Kecubung Disangka Kesurupan Jin

Diperbarui: 4 Februari 2020   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pixabay

Membicarakan zat adiktif pada ganja, saya teringat kisah teman kuliah kami beberapa puluh tahun lalu.

Di dekat Masjid Safinah Sapen Yogyakarta kami tinggal. Dalam kamar kost yang berderet panjang. Sehingga kami saling dekat satu sama lain. Tanggal kritis adalah tanggal 25 ke atas, karena kiriman orang tua kami sudah habis bersih tak tersisa. Bahkan untuk fotocopy makalah pun kami saling berhutang satu sama lain.

Untuk menyiasati soal makan kami biasanya masak sendiri. Patungan beberapa orang dan membeli lauk pauk seadanya. Atau kami masak bareng nasi beserta lauknya sekaligus.

Bermula dari sini, kami berniat masak bareng siang ini. Biasanya salah seorang teman kami yang paling jago masak menghandle sampai selesai. Tapi hari ini karena dia ada kuliah di kampusnya terpaksa urusan memasak kami urus sendiri.

Di depan rumah Bu kost ada pohon kecubung yang sedang berbuah lebat. Salah seorang teman kami memetik beberapa biji.
Lalu menggorengnya sebentar dan diulek bercampur dengan sambel yang barusan kami buat.

Kami sudah mengambilnya sebagian yang belum dicampur dengan kecubung dan menikmatinya dengan gorengan ikan asin dan lalapan sayuran pemberian Bu kost.

Beberapa saat kemudian, teman kami, sebut saja namanya Mad Dalil pulang kuliah. Dengan masih memakai sepatu ia langsung menikmati masakan yang kami bikin tadi.

Nampaknya ia sangat lapar. Semua sisa nasi dan sambal yang dicampur kecubung ia sikat habis. Sampai beberapa menit kemudian belum terjadi efek apa-apa.

Kemudian Mad Dalil masuk ke kamar kostnya dan terdengar jeritan. Kami semua masuk ke kamarnya. Ia meronta-ronta sambil matanya terpejam dan mengoceh tidak karuan. Kami mencoba memegangi tapi ia lebih kuat.

Teriakannya yang keras ternyata terdengar sampai ke luar kost, sehingga ibu kost  dan beberapa tetangga datang.

"Jangan-jangan kesurupan ini mas", kata salah seorang yang datang. Lalu entah siapa yang menghubungi, datanglah seorang yang katanya kiai. Memakai sorban hijau berbaju putih dengan jenggot panjang.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline