Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Undangan Pernikahan Dalam Penguatan Kehidupan Sosial

Diperbarui: 11 Januari 2020   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Saya mantu anak pertama bulan maret 2019. Dan cerita dari awal sampai akhir sudah saya uraikan di artikel Kompasiana beberapa Minggu yang lalu.

Tapi ada cerita yang unik dari hajatan saya ini. Awalnya rencana  kami hanya akan mengadakan sebuah pesta kecil, dengan tamu paling banyak 5O-an orang dari fihak keluarga kami dan keluarga besan.

Dan kami juga berencana tidak akan membuat undangan. Mengingat kondisi keuangan kami waktu sedang tidak sehat.

Tapi rencana itu berubah saat seorang teman menawarkan bantuan, berupa 6 paket tenda, 150 kursi tamu, meja prasmanan dan satu paket orgen tunggal bersama penyanyi dan playernya.

Wah.. ini benar-benar bantuan yang istimewa. Keadaan ini membangun motivasi saya untuk membuat undangan. Karena beberapa keperluan dengan biaya cukup besar sudah tercover.

Awalnya kami hanya hanya memesan  300 undangan. Orang-orang satu perumahan sudah kami pilih untuk kami kirimi undangan. Mengingat saya pedagang keliling jadi hampir semua penghuni perumahan saya mengenalnya dengan baik.

Ternyata teman-teman dari anak dan menantu saya pun ingin diberi undangan. 300 undangan rasanya tidak cukup untuk dibagikan orang sekian banyak.

Saya menyuruh anak mantu untuk pesan undangan 200 lembar lagi. Daftar orang-orang kami tambahin lagi. Jadi 500 undangan.

Tapi rekan-rekan saya di Polsek dan Koramil  Tembalang  juga meminta undangan. Sehingga akhirnya kami menambah 300 lagi menjadi 800 lembar.

Satu persatu undangan kami kirim. Yang dekat kami kirimkan sendiri. Sedangkan yang jauh kami suruh seseorang untuk membagikannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline