Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Dokter Cantik Itu

Diperbarui: 7 Januari 2020   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air gentong/dokpri

Jam masih menunjukkan pukul  02.30. pagi. Saya hampir rebahkan diri, melepas penat setelah hampir 8 jam berkutat di depan komputer. Video pesanan seorang klien baru saja terkirim lewat email, lalu di luar terdengar sebuah mobil berhenti di depan rumah.

Terios warna putih itu terlihat mematikan lampu dan mesin, lalu seorang perempuan muda turun. Dalam gendongannya meronta dan menangis sekeras-kerasnya. Mata bocah ini terpejam, tapi polahnya membuat yang menggendong kewalahan.

Sebelum pintu diketuk saya keluar.
"Ini rumah pak Nawir ya?", Sebelum saya bertanya perempuan ini malah bertanya duluan.

"Njih", jawab saya pelan.

Lalu komunikasi belum berlanjut, anak yang digendong ini saya minta. Si bocah tetap meronta tapi saya tetap  menggendongnya dengan  tenang.

"Monggo pinarak dulu", kata saya basa-basi.

Si bocah saya bawa ke dapur. Sambil komat-kamit membaca doa, saya ambil air gentong menggunakan tangan. Dan menyapukan ke wajah dan kaki si bocah.

"Ya Allah, jadikan air gentong ini menjadi jalan kesembuhan anak ini", batin saya.

Lalu tetiba, bocah ini menjadi tenang dan saya bawa keluar.

Perempuan tadi  tersenyum saat si bocah menyebut kata "mama". Si bocah saya serahkan ke orang tuanya. Dan barulah ia bercerita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline