Hujan masih turun sepanjang perjalanan. Menyisakan basah pada apapun yang ditimpa. Lobang jalan yang tak kasat mata akibat gerusan air hujan dalam beberapa hari ini membuat kendaraan yang kami tumpangi sedikit mengalami goncangan.
Kota Banyubiru sudah terlewat, tapi hujan tak kunjung berhenti semenjak betangkat pagi hari dari Semarang.
Akhirnya beberapa lokasi wisata yang hendak jadi tujuan kami batal kami datangi.
Kendaraan terus berjalan pelan hingga sampai di tikungan muncul dan diputuskan kami harus turun untuk tunaikan sholat dan makan siang.
Wisata Langen Tirto menjadi dermaga terakhir pemberhentian setelah kami berputar dari Bandungan, Ambarawa, sampai Banyubiru.
Terlihat gapura yang nampak rendah dengan petugas piket yang berjaga. Perorang hanya Rp. 7.500,- untuk tiket masuknya.
Hujan yang turun tanpa henti membuat tempat wisata ini sepi. Beberapa orang terlihat memancing di kolam yang lumayan luas, dengan bangku dan peneduh.
Di kolam yang lain juga ada perahu bebek, dan perahu kayu tanpa penumpang terpakir di pinggir kolam.
Beberapa wahana juga terlihat basah tanpa seorangpun yang memanfaatkan, seperti flying fox, Kapal ombak banyu, juga kereta listrik yang berjalan di atas ketinggian.
Beberapa anak balita menikmati Komidi putar yang didampingi oleh orang tua mereka.
Ternyata hujan yang datang membuat tempat wisata ini sepi. Meskipun di dalamnya banyak wahana untuk dinikmati.