Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Nikmatnya Gulai Kepala Ikan di Resto Pak Untung Semarang

Diperbarui: 4 Januari 2020   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plang nama pak Untung. dokpri

Semarang memang dekat laut. Maka tak heran rumah makan seafood bertebaran di kota ini. Salah satunya adalah resto Gulai Kepala Ikan Pak Untung.

Saya berteman di media sosial dalam grup kuliner Semarang, dan dari posting seorang anggota grup, saya melakukan penelusuran di salah satu gerai pak Untung yang ada di Jalan Imam Bonjol.

Kondisi ruangan yang bebas lalat. dokpri.

Kesan pertama yang saya dapatkan saat pertama kali masuk, tempat parkir cukup luas. Terpampang nama Pak Untung di gerbang Resto. Lalu saya bersama seorang teman masuk dan mendapatkan kesan yang ramah dari pegawai resto.

Setelah dipersilahkan duduk lalu seorang waiters datang membawa catatan beserta daftar menu. Beberapa saat kami mengamati  menu yang terdaftar, ada banyak pilihan. Dan hampir semuanya olahan seafood.

Karena tujuan kami kemari hanya ingin menikmati gulai kepala kakap, maka hanya makanan itu yang kami pesan beserta segelas es jeruk sebagai penolak dahaga.

Sambil duduk dan mengobrol, saya mengamati sekeliling, rapi dan bersih. Nyaris tak ada seekorpun lalat yang yang biasanya beterbangan di rumah makan seafood. Entah trik apa yang digunakan pak Untung hingga terbebas dari serangan lalat.

Kiri kanan berderet meja kursi yang tertata rapi. Sewaktu-waktu meja kursi ini bisa ditata menyesuaikan kebutuhan.

Menunggu tak sampai 10 menit, pesanan kami datang diantar oleh dua orang pramusaji. Satu orang membawa gulai kepala kakap dan seorang lagi membawa Es Jeruk yang kami pesan.

Tampilan gulai yang menggugah selera. dokpri.

Gulai kepala Kakap sudah terhidang di meja, tampilannya menggugah selera. Tulang utuh dari ikan kakap yang besarnya cukup lumayan, dengan sela-sela tulang terselip daging itu membuat mata saya berbinar-binar. Kuah berwarna agak kuning dari paduan santan kelapa dan kunyit itu benar-benar membuat siapapun terpesona melihatnya.

Tak lupa hiasan daun bawang yang dipotong agak paanjang dan runcing di bagian ujungnya, cabe rawit setan, serta potongan tomat dan daun kemangi, benar-benar membuat perut makin keroncongan.

Saya mengambil sendok yang disediakan, lalu .. srupuut, kuah gulai itu membuat lidah saya bergoyang. 

Lalu tanpa sendok tangan saya mulai bergerak,menggerayangitubuh dan belulang ikan. Ekor saya potong, lalu saya angkat dan masuk ke mulut, hmm.. rasa gurih dan kenyal itu langsung nempel di lidah. Bagian dalam tubuh gulai kepala ikan ini masih terdapat jeroan bersih yang mengandung lemak. Sedikit demi sedikit suapan itu masuk ke mulut sampai hanya tersisa kepala ikan.

Menikmati sampai tuntas. dokpri.

Lalu gulai yang tersisa hanya berupa kepala itupun saya eksekusi pelan-pelan. Kulit kepala yang lunak dan mudah dibuka menyajikan pemandangan istimewa. Bagian-bagian kepala yang terdiri dari insang, daging di bawah insang, mata, ikan, bahkan otak Ikan saya nikmati sampai tuntas. Tak lupa cabe rawit setan menjadi pelengkap yang membuat pedas dan tubuh saya berkeringat.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline