Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Sepasang Sarjana Suami Istri Berjualan Nasi Kucing di Semarang

Diperbarui: 29 Desember 2019   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung Kucingan | Dokpri

Jenis usaha yang bertahan dan memperoleh banyak peminat adalah bisnis yang mengandung family value. Artinya usaha ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota keluarga dari  anak-anak sampai orang tua. Kebutuhan keluarga yang terus tersedia membuat sebuah usaha selalu dicari orang dimanapun dan dalam waktu apapun.

Salah satu usaha yang dilirik oleh kaum milenial saat ini selain gerai es seperti Thai Tea dan seblak yang sedang booming, adalah warung kucingan. Disebut kucingan karena nasi yang disediakan hanya sepucuk centong untuk makanan kucing dengan sesendok lauk berupa sambel teri atau sejimpit telor.

Warung kucingan sebenarnya adalah jenis  usaha yang sudah lama dan ada di seluruh Indonesia. Kota kecil sampai kota besar terutama di pulau Jawa  ada usaha warung ini.

Di Semarang usaha warung kucingan tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Di pinggir-pinggir jalan, di depan ruko, dekat alun-alun, bahkan ditempat tersembunyi seperti di perumahan-perumahan terdapat banyak warung kucingan.

Menu utama adalah nasi kucing, gorengan, tahu bacem, kerupuk , sate ayam, kepala ayam, sate usus , kerupuk , Indomie, dan masih banyak lagi makanan rakyat yang disediakan.

Menu yang masih tersedia

Menu minuman dari yang dibuat manual  seperti teh,es teh, jeruk panas, es jeruk, kopi, sampai minuman instan yang terdiri dari kopi berbagai varian juga disediakan di warung semacam ini.

Harganya yang relatif terjangkau membuat warung kucingan banyak diminati para pembeli. Terlebih bila warung kucingan tersebut menunya lengkap dan ada di lokasi  strategis seperti jalan antar kota misalnya , dijamin menjadi tempat singgah para pengguna jalan.

Di kampung Kedongwinong kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang ada sebuah Warung Kucingan dengan nama Angkringan Lesehan 168.com.

Menilik namanya angkringan ini seperti terhubung dengan situs tertentu di internet.

Tapi saat saya bertanya, ia menjawab bahwa angka 168 hanyalah imajinasinya yang melambangkan angka bulat dengan harapan rejekinya menjadi bulat dan besar seperti postur tubuh pemiliknya

Malam hari masih banyak pembeli

Dikelola oleh sepasang suami istri yang keduanya berbadan gempal, warung yang menyediakan  nasi kucingan dan aneka makanan dan minuman ini beroperasi dari jam 08.00 pagi sampai jam 24.00 malam.

Menurut Muhajirin sang pemilik warung usaha ini digeluti setelah  ia bersama istrinya  gagal mengelola warung buah beberapa saat yang lalu. Kondisi yang tidak menentu, membuat buah-buahan dagangannya jarang dilirik pembeli. Usaha yang terus merugi  memberinya inspirasi  banting stir mengganti usaha warung buahnya dengan warung kucingan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline