Tiap wali penyebar agama Islam di tanah Jawa selalu memiliki kelebihan dan karomah yang tidak biasa. Ada yang mampu merubah biji kolang Kaling menjadi emas, seperti Sunan Kudus, ada yang mampu berenang ke luar pulau hanya dengan dua butir kelapa yang yang disatukan seperti kisah Syekh Jangkung, ada yang hentakannya mampu membuat tanah amblas menjadi gua seperti sejarah masjid perut bumi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Pantai utara pulau Jawa adalah rute dan tempat bersandar kapal-kapal dari negeri seberang. Dan notabene menjadi satu-satunya jalur kedatangan orang dari luar pulau Jawa. Karena lautnya yang tenang dibanding pantai selatan, maka tak heran apabila para tokoh penyebaran Islam banyak memulai eksistensinya dari pinggir pantai Utara.
Kabupaten Pemalang Jawa Tengah adalah salah satu pintu kedatangan para da'i dari Tanah Arab. Lokasi dusun Pecolotan Kel Sugih waras kabupaten Pemalang terdapat sebuah makam yang dianggap keramat oleh para peziarah. Tempat sangat ramai pada bulan-bulan tertentu. Lokasinya yang dekat pantai menjadi tujuan wisata yang sangat menarik.
Seorang wali dikabarkan dimakamkan di sini. Namanya Syekh Maulana Syamsudin. Konon beliau adalah keturunan langsung dari syekh Abdul Qadir Jailani dari Bahgdad karena dimasa kecil namanya Solehuddin Al-Baghdadi.
Tempat parkir yang sangat luas akan menyambut pengunjung yang datang. Bangunan berwarna paduan hijau kuning terlihat di gapura masuk area makam.
Makam Syekh Syamsudin berada dalam satu ruangan khusus bertutup kaca tembus pandang. Peziarah yang datang biasanya melakukan ritual tahlil dan doa disekeliling makam.
Di area makam terdapat sumur yang konon airnya mengandung karomah yang bisa menjadi perantara kesembuhan berbagai macam penyakit.
Di area ini juga terdapat sebuah pohon ajaib yang menurut kabar usianya sudah ratusan tahun. Pohon ini sangat unik, pangkal pokoknya adalah pohon beringin yang dibawahnya menyimpan sumber air yang mengalir ke sumur.
Disekeliling pohon beringin terlihat tumbuhan lain yang berbeda dari ujung akar yang sama. Dan yang lebih menarik lagi, menurut cerita anggota rombongan kami, beberapa waktu saat ia berkunjung ke tempat ini, ia melihat fenomena yang sangat aneh. Pohon ini berbuah lebih dari satu macam.