Lihat ke Halaman Asli

Luruh Rantak

Diperbarui: 3 September 2022   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

LURUH RANTAK
Tersudut gelombang ombak lautan
Telusur ragam jejak ditepian pantai
Tertanam benih-benih impian
Terinjak kaki-kaki tanpa hati.

Tersimpan gelap gulitanya malam
Terbukakan terangnya bulan bintang
Terkisah cerita kelam berhias hitam
Terkejar segala arah oleh bayang-bayang.

Terperangkap rerimbunan pohon jati
Tersadar tepat ditengah lebatnya hutan
Terkurung beraneka macam nabati
Terkoyak kata-kata tercecar dihamparan.

Tiba tiba luruh segala sifat aku
Terjangan angin rantak duniaku
Terkaman anjing hancurkan satu
Tercabik-cabik geng harimau.

Tatap aku , tatap dirimu , dicermin
Tapi terbata-bata aku meng-Aku
Terhukum karma meracau amiin
Terakhir kata tiada aku tanpa Aku.

Angkringan sriganos familia ,
barat jalan veteran depan ruko fifa plastik.
Plosokerep Sananwetan Kota Blitar
02 September 2022 09:30




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline