Lihat ke Halaman Asli

Pujaan Hati

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memujamu

memang tak seperti memujaNYA

tapi

belum ada yang membuatku tak memujamu

jadi

biarkan aku tetap memujamu bersama puja-pujiku padaNYA

---------

Sampurna menghampiri Fitri, lebih tepatnya memandang foto yang dia koleksi dari akun Fitri di FB. Nyaris tidak berkedip, hanya hatinya saja yang berdegub kencang, dan itu selalu terjadi setiap kali Sampurna melakukan hal yang sama. Setiap kali pula, dan selalu Sampurna lakukan tiap dini hari menjelang dia merangkai mimpi dari perbincangan chatingnya dengan Fitri, Sampurna menulis pesan di dinding Fitri. Dan pesannya kali ini, adalah sebuah kesadaran setelah Sampurna bercermin dalam tuntunan Tuhan. ---------- [caption id="attachment_209831" align="aligncenter" width="300" caption="arysetyani.multiply.com"][/caption]

Wahai pujaan hati

jadilah bulan

terangi dunia dengan kelembutan senyummu

tapi

jangan kau menghilang ditengah perjalanan malam

karena aku menunggumu diujung fajar

----------

dari koleksi cerita tentang cinta di dunia maya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline