Lihat ke Halaman Asli

Ilmu Pemijatan Warisan Para Leluhur

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Memberikan perlindungan serta perawatan yang terbaik bagi sang buah hati memanglah sudah menjadi kewajiban dari semua orang tua. Jika sekecil sakit maka orang tua akan bergegas membawanya ke dokter, begitu oun jika si terjadi sesuatu terhadap si kecil seperti terjatuh, nagis tidak jelas dan lain sebagainya. Pada jaman dahulu sebelum banyaknya dokter, para orang tua mengobati anaknya pada dukun anak. Baik itu dengan pengbatan alami ataupun dengan pemijatan. Para dukun tersebut telah dibekali panduan melakukan pijat bayi yang diwariskan secara turun temurun.

Memang telah terbukti dan telah dipercaya oleh masyarakat akan manfaat serta khasiat dari pemijatan tersebut. pada umumnya para orang tua meminta bantuan dukun anak untuk memijat anaknya yang keseleo, panas serta gangguan kesehatan lainnya. Tekhnik pemijatan pada bayi tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang karena selain akan membuat bayi terus menangis dan merasakan kesakitan, juga akan berdampak negatif bagi perkembangan tubuh dan kesehatan bayi tersebut.

Panduan melakukan pijat bayi memang bisa dipelajari, tapi juga harus dilakukan secara profesional dan teliti. Hal ini dikarenakan dalam pemijatan harus memperhatikan unsur-unsur serta susunan syarap yang apabila terjadi kesalahan maka akan berdampak sangat tidak baik seperti salah urat, demam, bahkan bisa berakibat meninggal dunia.

Ilmu yang diwariskan dari orang-orang terdahulu ini kini sudah sedikit yang mempelajarinya. Dengan sedikit pemijat yang profesional dan semakin berkembangnya tekhnologi serta perubahan pola pikir masyarakat, menjadikan masyarakat menjadi kurang mempercayai teknik pijatan tersebut. mereka lebih memilih untuk melakukan scan dan pergi ke dokter ketimbang melakukan pemijatan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline