Lihat ke Halaman Asli

Moch Mahmudi

Praktisi Kata, Frasa, dan Klausa

Terimakasih, Pak Beye

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

“ ...ning ojo gelo, jenenge Satrio Pambukaning Gapuro yo mung sak dermo, ra biso diarani sampurno. Nek sampurno lak karepmu. Durung, Le Ngger Anakku. Sedelo maneh. Ha ning yo ngono kuwi, akeh dedalan kang binuko kanti prayitno. Nah, mengko sing nerusne sak bare kuwi sing luwih dening sae. Insya Allah, Le. Ojo was sumelang awakmu, bongsomu mengko bakale nemoni joyo jayaning nagari. Sing sabar...”

(...tetapi jangan kecewa, namanya Ksatria Pembuka Gerbang ya hanya sekadar menjadi lantaran, tidak bisa dikatakan sempurna. Kalau sempurna itu kan keinginanmu. Belum, anakku. Sebentar lagi. Tapi ya begitu itu, banyak jalan yang telah dibuka dengan baik. Nah, nanti yang meneruskan setelahnya itu yang lebih baik lagi. Dengan kehendak Allah, Nak. Jangan khawatir dirimu, bangsamu nanti akan menemukan kejayaan negara. Yang sabar...”

***

Demikian wejangan Simbah Jogorogo padaku. Guru spiritualku yang satu ini senangnya tiba-tiba mak bejudul menemuiku di tengah-tengah kalutnya pikiran. Tanpa ba bi bu, dan sesantai saja memberikan wejangan up to date yang sesuai dengan apa yang sedang in di hatiku.

Jadi, begitu. Pak Beye perannya adalah medium. Satu masa kala bla bla bla menuju masa keemasan en ka er i. Pantas saja...

Maka, terima kasih ku pada mu, Pak Beye. Terlepas dari komplain ini itu dan sebagainya dan sebagainya, yang toh Panjenengan manusia juga punya salah dan alpa. Semoga masa pemerintahan mu prayitno ing tembe, rahayu ing kang sami pinanggih.

Ini adalah sudut pandang kosmo wong Jowo, silahkan dimaknai sesuai kersa masing-masing. Dan para kritikus, kritiklah habis-habisan, apa yang kurang sampaikanlah agar yang lubang dapat ditambal. Tidak mengapa. Wahai penegak hukum, bekerjalah tanpa pandang bulu. Wahai Para pembenci, bencilah sebenci-bencinya, agar keselarasan-keserasian-keseimbangan alam ini tetap terjaga. Para ... halah, kebanyakan. Yang penting, tetap ingat pesan Mbah Darmo; “ngono yo ngono, ning ojo ngono.”

Salam optimis, dan semoga Allah meredai kita semua.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Suro ing Boyo, Selikur Januari Rong Ewu Telu Las.

#TranceModeOn




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline