Lihat ke Halaman Asli

Masluh Jamil

Satu diantara ribuan kompasianer

Catat Apa Yang Dilakukan, Dan Lakukan Apa Yang Dicatat

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="387" caption="Ilustrasi, sumber: elektrikbank.blogspot.com"][/caption]

Sebagai manusia biasa, kita seringkali mengerjakan sesuatu tanpa didahului dengan perencanaan. Kita sering mengerjakan sesuatu berdasarkan apa yang ada dalam pikiran kita saat ini.

Sehingga hasil dari pekerjaan yang kita lakukan tidak dapat diketahui sejauh mana tingkat keberhasilan nya. Dan yang lebih parah lagi, tidak ada skala prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan.

Akan lebih baik apabila kita membiasakan diri untuk selalu merencanakan apa yang akan kita lakukan. Biasanya berbentuk tulisan. Kita sering membuat rencana atau target yang menggebu-gebu di awal tahun.

Awal tahun yang berarti lembaran baru yang siap diisi dengan capaian-capaian atau target. Jika kita sering melihat rencana-rencana tersebut, maka secara tidak langsung kita akan mengetahui apa-apa yang sudah dicapai dan apa yang belum dicapai.

Alangkah baiknya, apabila kita terbiasa mencatat apa yang kita lakukan, dan melakukan apa yang kita catat.

Karena daya ingat setiap orang berbeda-beda. Sehingga jangan menambah beban daya ingat otak untuk menyimpan hal-hal yang sepele. Hal-hal yang bisa disiati dengan catatan.

Mencatat apa yang kita lakukan bisa tulis dengan bentuk tulisan apapun. Bisa tulisan berbentuk reportase, opini, maupun fiksi. Baik itu terpublish di website, blog, kompasiana, maupun cukup tertulis di buku catatan atau buku diary.

Sehingga menjadi memori tersendiri bagi diri kita. Setidaknya, kita bisa menelusuri lagi apa-apa yang telah kita lakukan, apa yang kita capai selama ini.

Dengan mencatat, apalagi dilengkapi dengan dokumentasi atau pun dengan foto akan mampu membangunkan kembali sel-sel memori otak kita yang tertidur selama ini.

Maka tepat apabila ada ungkapan yang mengatakan bahwa menulislah agar tidak lupa, menulis menunda kepikunan dini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline