Lihat ke Halaman Asli

Masluh Jamil

Satu diantara ribuan kompasianer

12 Jam Berkendara Demi Nangkring Kompasiana

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1415025761866754592

[caption id="attachment_371752" align="aligncenter" width="640" caption="Nangkring Spesial Kompasiana dengan BI, Sabtu (1/11/2014). Foto: Dokpri"][/caption]

Sabtu, 1 Nopember 2014 kemarin adalah hari yang cukup melelahkan sekaligus menggembirakan.

Bagaimana tidak, melelahkan karena aku harus berkendara sepeda motor menempuh perjalanan selama 12 jam untuk dapat ikut nangkring. Menyenangkan karena akhirnya bisa ikut nangkring Kompasiana dan BI bersama teman-teman K'ers yang lain.

Jarak Kudus-Jogja sekitar 175km. Kalo PP ya sekitar 350km.

Aku berangkat dari Kudus pukul 05.30 wib. Sebelumnya aku melakukan cek perbekalan. Sarung tangan, sudah. Slayer, sudah. Tas, sudah. Surat-surat, sudah. Tak ketinggalan, uang saku pun sudah di kantong. Akhirnya aku langsung meluncur, whusss...

Aku sampai Semarang sekitar pukul 07.00 wib, sekaligus isi bensin sebesar Rp. 15.000,-. Perjalanan dilanjutkan hingga sampai di Ambarawa (asal Mbak Seneng Utami) pukul 08.00 wib. Aku sampai di Magelang, Kota Sejuta Bunga tepat pukul 09.00 wib,

Di Magelang inilah, aku isi bensin Rp. 20.000,- sekaligus istirahat dan nelpon temen-teman yang ada di Magelang dan Temanggung. Hanya sekedar ingin say hello bahwa aku sekarang ada di Magelang. Sekalian ngarep nanti setelah pulang dari nangkring mau ditraktir makan di alun-alun kota Magelang seperti tempo doeloe.

Namun, perjalanan belum berakhir kawan. Pukul 09.30 wib aku meluncur melanjutkan perjalanan ke Jogja. Tepat pukul 10.30 waktu jam tangan yang ada ditangan kanan, aku sudah sampai di Kantor BI yang ada di Jogja.

Nangkring ini, adalah nangkring pertama ku di Kompasiana. Dan benar saja, di Kantor Perwakilan BI yang beralamat di Jogjakarta (tempat diadakannya nangkring) aku pun clingak-clinguk sendirian. Tanpa teman, tanpa saudara. Wajah yang kukenal hanya Mas Isjet seorang. Cie..cie...

Akhirnya, aku pun duduk di kursi yang masih kosong di barisan agak belakang. Aku berkenalan dengan Kompasianer asal Jogja, Pak Sapariyono yang kebetulan duduk di sebelahku.

Acara nangkring pun berjalan meriah, seperti yang digambarkan oleh Hendra Wardhana dengan reportasenya, Akhirnya Nangkring Juga dan Abdullah Assalani dengan "Kado Emas" saat nangkring di Yogyakarta. Dan harapannya agar masyarakatpun ikut membantu kestabilan ekonomi masing-masing, seperti pesan mas Arif L Hakim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline