Pada libur tahun baru 2019 ini, penulis bersama isteri, anak yang bungsu, Maulidina Rizkia, serta adik ipar bersama kedua anaknya, Nurjannah dan Ahmad Zaini, berwisata di Taman Van Der Pijl, yang berada di pusat Kota Banjarbaru. Berangkat dari rumah adik ipar di Kampung Melayu Tengah Martapura Timur sekitar pukul 15.30 WIT, dan ketika sampai di dekat mall dekat bundaran Simpang Empat Banjarbaru mobil penulis terjebak macet parah. Kondisi cuaca saat itu baru reda dari hujan lebat daang angin kencang, sedangkan langit masih mendung dan berpotensi hujan turun kembali.
Sampai di Banjarbaru sekitar pukul 15.45 WIT, dan kembali mobil penulis terjebak macet di bundaran kecil dekat Taman Van Der Pijl Kota Banjarbaru yang saat itu dipadati oleh pengunjung.
Setelah bersusah payah mencari tempat parkir mobil, akhirnya mendapatkan tempat parkir yang jaraknya sekitar 15 meter dari taman kota tersebut. Segera penulis dan keluarga mengunjungi objek wisata yang berada di tengah Kota Banjarbaru, karena khawatir hujan akan turun lagi.
Suasana di Taman Van Der Pijl Kota Banjarbaru saat itu dipadati oleh pengunjung. Mayoritas pengunjungnya membawa anak dan keluarga, karena di taman ini banyak permainan yang dapat dinikmati oleh anak-anak. Bersamaan dengan libur awal tahun baru 2019 ini, ada berbagai wahana permainan anak-anak dari kelompok penyelenggara hiburan rakyat yang keliling dari satu kota ke kota yang lain.
Penulis, isteri dan anak hanya menemani anak keponakan yang memainkan beberapa wahana permainan yang ada, khususnya untuk anak usia TK dan SD. Sambil menunggu anak keponakan bermain, penulis mencari mushalla untuk melaksanakan shalat, dan seusai melaksanakan shalat mengelilingi Taman Van Der Pijl sambali mengambil foto beberapa bagian yang ada di taman tersebut. Bagi penulis, kunjungan ke taman ini jarang dilakukan, meski cukup sering melewati taman yang cukup dikenal masyarakat Kalimantan Selatan.
Kota Banjarbaru merupakan kota yang dirancang oleh seorang insinyur keturunan Belanda pada masa Pemerintahan Soekarno dulu. Perancang Kota Banjarbaru tersebut bernama Van Der Pijl.
Beliau merancang kota ini dengan penataan sebuah kota modern dan tertata rapi, khususnya dalam pembangunan perkantoran pemerintah saat itu. Kota Banjarbaru dirancang sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Selatan saat itu, sehingga di kota ini banyak terdapat kantor pemerintahan yang bergaya bangunan bernuansa tempo dulu, seperti Kantor Walikota Banjarbaru sekarang.
Penamaan nama taman kota Van Der Pijl merupakan upaya untuk memberikan apresiasi kepada tokoh perancang Kota Banjarbaru, dan mengingatkan kepada masyarakat akan jasa tokoh perancang kota tersebut. Memang tidak banyak orang mengetahui nama taman kota tersebut, karena pada umumnya masyarakat mengenal taman tersebut sebagai taman Minggu Raya. Sekitar Taman Van Der Pijl ini memang ada tempat yang digunakan kaula muda Kota Banjarbaru dan sekitarnya setiap malam Minggu dengan berbagai kegiatan seni, olahraga, dan pertunjungan lainnya.
Hujan akhirnya turun kembali dengan derasnya di Taman Van Der Pijl dan sekitarnya, sehingga membuat pengunjung berteduh, dan setelah sedikit reda mereka mulai berangsur pulang ke rumahnya masing-masing, termasuk penulis dan keluarga. Sekitar pukul 17.30 WIT, kami pun beranjak meninggailkan Taman Van Der Pijl dengan diiringi hujan yang masih turun rintik-rintik. Senja di Taman Van Der Pijl Banjarbaru, taman kota yang menjadi destinasi wraga kota dan masyarakat yang kebetulan singgah di Kota Banjarbaru, kota yang memiliki slogan IDAMAN (Indah, Aman, dan Nyaman).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H