Penulis bersama isteri dan anak yang paling bungsu, Maulidina Rizkia, pada Ahad, tanggal 23 Desember 2018, pukul 14.00 WIT berangkat menuju TAHURA (Taman Hutan Raya) Sultan Adam Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Setelah menghadiri acara resepsi perkawinan di kampung penulis, Martapura. Jaraknya sekitar 20 km dari Kota Banjarbaru. Hari masih mendung dan jalanan juga masih basah, karena terus diguyur hujan sejak tadi malam.
Bagi penulis, perjalanan ke objek wisata TAHURASultan Adam Mandiangin ini merupakan perjalanan ketiga sejak sekitar 30 tahun yang lalu. Penulis sempat tidak mengenal lagi jalan masuk ke arah objek wisata tersebut, sehingga sebelumnya penulis mampir dulu di sebuah minimarket untuk bertanya kepada pelayan di sana seraya belanja makanan dan minuman ringan. Setelah mendapat informasi pelayan minimarket tersebut, penulis melanjutkan perjalanan menuju arah jalan yang ditunjukkannya.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke objek wisata TAHURA Sultan Adam, penulis bersama isteri dan anak mampir di sebuah masjid untuk melaksanakan shalat. Saat itu waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 14.30 WIT, dan kondisi cuaca masih mendung dan masih memungkinkan akan turun hujan kembali.
Selesai melaksanakan, penulis melanjutkan perjalanan ke tujuan, yang jaraknya sekitar 5 km lagi. Sementara itu, kondisi jalan menuju objek wisata TAHURA Sultan Adam sudah beraspal mulus, karena aspalnya masih baru selesai dikerjakan.
Setelah membayar kercis masuk untuk penumpang dewasa dan parkir mobil di pintu penjagaan dan informasi tentang objek wisata TAHURA Sultan Adam oleh petugas yang berjaga saat itu, penulis mengarahkan mobil ke arah jalan menuju objek air terjun. Kondisi jalan saat itu masih basah dan becek, dan demikian pula tempat parkir mobil. Ternyata, sudah banyak pengunjung yang berada di sekitar areal parkir menuju air terjun. Kami pun segera menuju air terjun yang diberi nama air terjun Puteri.
Sebelum mendapatkan air terjun Putri tersebut, penulis dan pengunjung lainnya harus menapaki jalan bertingkat yang basah dan sedikit licin, meski terbuat dari cor semen.
Ada sekitar 10 menit menapaki anak tangga sebelum sampai di tempat air terjun Puteri objek wisata TAHURA Sultan Adam Mandiangin ini. Suara gemuruh air sudah mulai terdengar sekitar 10 meter sebelum sampai pada bagian utama air terjun tersebut. Suara gemuruh air yang terdengar deras dan kencang, karena debit airnya cukup deras akibat air hujan yang telah turun beberapa hari terakhir ini.
Syukur alhamdulillah, akhirnya penulis bersama isteri dan anak sampai juga di air terjun objek wisata TAHURA Sultan Adam, meski akhirnya isteri penulis terpaksa melepas sepatunya, karena merepotkan perjalanan saat naik tangga. Ternyata ada 2 (dua) air terjun yang mengeluarkan air dengan derasnya. Ada yang yang volume airnya besar dan deras, sedangkan yang satunya lagi volume rekatif kecil.
Setelah cukup menikmati keindahan air terjun di objek wisata TAHURA Sultan Adam ini serta mengambil beberapa foto dan vedio, akhirnya penulis bersama isteri dan anak kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan ke tempat lainnya. Waktu saat itu sudah menujukkan pukul 15.45 WIT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H