Lihat ke Halaman Asli

Kenangan Perjalanan ke Balangan dan Tabalong

Diperbarui: 20 Desember 2018   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid di Kota Tanjung-Tabalong. Dokpri

Perjalanan panjang pulang ke Pelaihari,  Kabupaten Tanah Laut pada Jumat, 29 Juni 2018 yang lalu, dari Paringin, Balangan dilanjutkan setalah mampir dan melaksanakan shalat Ashar di sebuah masjid yang berada di daerah Matraman Kabupaten Banjar, sekitar pukul 16.45 WIT.  Hujan sudah reda, tetapi kondisi jalan masih basah dan licin. Mentari sore itu mulai menampakkan diri dengan cahayanya yang menembus sela-sela pepohonan yang ada di pinggir jalan.

Suasana jalan raya sore pada sore itu cukup padat dengan berbagai kendaraan, tetapi tetap berjalan lancar. Menjelang memasuki pasar Astambul, Kabupaten Banjar, terjadi sedikit kemacetan dari arah hulu sungai, karena adanya pekerja pelebaran jalan yang sedang mengerjakan pembuatan pondasi siring jalan tersebut. 

Selepas dari pasar Astambul tersebut, arus lalu lintas berjalan lancar, dengan kecepatan mobil yang sedang, karena di depan mobil penulis ada truk kontiner, sehingga membuat banyak mobil di belakangnya tidak dapat berjalan cepat.

Masjid al Akbar Paringin-Balangan. Dokpri

Kondisi jalan semakin padat ketika memasuki  kota Martapura dari arah hulu sungai, setelah lepas dari bayang-bayang truk kontiner. Sore itu kondisi jalan di depan pasar Martapura semakin padar, karena  banyak pedagang atau pekerja yang pulang dari berdagang atau bekerja di pasar Martapura dengan menggunakan kendaraan sepeda motor atau becak motor. 

Penulis sampai di tengah kota Martapura ini sekitar pukul 17.15 WIT, bersamaan dengan pulangnya pedagang dan pekerja pasar Martapura.

Perjalanan terus dilanjutkan setelah melewati jalan kota Martapura yang cukup padat hingga lampu lalu lintas di arah masuk Jalan Sekumpul. Kepadatan lalu lintas sore itu tidak berhenti selepas kota Martapura dan memasuki kota Banjarbaru, karena jalan yang dilalui tersebut merupakan jalan trans Kalimantan yang banyak pula dilalui oleh pengendara dari berbagai daerah. Lalulintas sore itu semakin padat ketika mendekati pusat pembelanjaan atau mal yang berada di dekat simpang empat Banjarbaru, karena keluar-masuknya pengendara yang mengunjungi atau keluar mal tersebut.

Taman RTH di Kota Tanjung-Tabalong/Dokpri

Hari semakin sore ketika penulis sekeluarga memasuki  wilayah Kabupaten Tanah Laut , sekitar pukul 17.45 WIT. Kondisi lalulintas di jalan menuju kota Pelaihari terlihat lengang, sehingga kecepatan mobil penulis dapat ditingkatkan. Sementara itu, cuaca sore itu cukup baik dan  kondisi jalan juga tidak basah karena hujan. Tetapi ketika memasuki daerah Simpang Tiga Bentuk, Bati-Bati, kendaraan semakin banyak, karena pertigaan tersebut merupakan pertemuan arus kendaraan dari Banjarmasin yang menuju Pelaihari, atau ke daerah Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Kami sekeluarga melaksanakan shalat Magrib berjamaah di sebuah musolla yang berada di kawasan Tambang Ulang, kebetulan di musollah tersebut belum dimulai pelaksanaan shalat Magribnya ketika kami sekeluarga datang. Selesai melaksanakan shalat Magrib,  kami melanjutkan perjalanan menuju rumah, yang kira-kira 30 menit lagi sampai di rumah.  Waktu saat itu sekitar pukul 18.45 WIT. Setelah memasuki arah jalan menuju ke rumah, kami mampir sebentar untuk membeli makanan guna makan malam, karena datang sudah malam sehingga isteri penulis tidak sempat lagi memasak di rumah.

'Mandai' oleh-oleh dari Batu Mandi-Balangan /Dokpri

Alhamdulillah, kami sekeluarga sampai di rumah kami kembali sekitar pukul 19.30 WIT, setelah menempuh perjalanan jauh dan melelahkan, dari Tanjung (Tabalong), Paringing (Balangan), hingga akhirnya sampai di Pelaihari (Tanah Laut), dengan jarak sekitar 250 km, atau lama perjalanan sekitar 6 jam lebih. Perjalanan silaturrahim dengan sahabat yang jauh, dan tentunya menjadi catatan sejarah dalam kehidupan penulis dan keluarga.  Semoga kami dapat bertemua kembali dilain waktu dan kesempatan. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline