Lihat ke Halaman Asli

Guru Indonesia, Ayo Menulis

Diperbarui: 26 November 2018   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dalam suatu data yang dikutip Amich Alhumami (2008) menyebutkan bahwa berdasarkan Thomson Scientifics Web of Scien yang menghimpun sekitar 8.700 jurnal, monograf dan proceding conference, Indonesia berada di bawah Turki, Mesir, Iran, Arab Saudi, Malaysia, Moroko, Nigeria, Pakistan, Yordania, Kuwait, dan Lebanon. 

Indonesia masih berada di bawah negara --negara berkembang tersebut dalam hal kreativitas menulis. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya posisi Indonesia dalam menyumbangkan gagasan, ide, pemikiran, dan sebagainya melalui buku atau tulisan pada level internasional. Semua ini juga tidak terlepas dari rendahnya kesadaran menulis di kalangan guru dan  juga dosen.

Masih banyak guru yang hanya mencukupkan diri sebagai konsumen dan pembagi ilmu pengetahuan kepada siswanya, tanpa mau berpikir, bagaimana 'memproduksi' ilmu pengetahuan itu sendiri melalui menulis ide dan gagasan yang inovatif dan kreatifitasnya. Menulis untuk menuangkan ide dan gagasan kreatifnya dalam masalah pembelajaran dan  bidang pendidikan pada umumnya, sehingga banyak tulisan atau buku yang berkaitan dengan pembelajaran dan pendidikan. Kemampuan dan daya kreativitas yang dimiliki guru,  bukan hanya disampaikan dan dipompakan kepada siswanya saja,  tetapi juga mestinya diimplementasi oleh guru tersebut dalam bentuk karya tulis yang nyata dan orisinil.

Mengutip suatu pepatah yang berbunyi " Segala sesuatu  musnah kecuali perkataan yang tertulis", maka tentunya budaya menulis perlu ditumbuhkan di kalangan guru,  agar apa yang dimiliki dan diajarkannya menjadi sesuatu yang 'abadi'  dan bermanfaat bagi orang lain kelak dikemudian hari. Hal ini sesuai dengan perkataan Imam Ja.far ash-Shadiq yang dikutip  dalam buku Jamal Ma,mur Asmani, yaitu"  Ikatlah ilmu dengan menuliskannya". 

Menulis sebagai bentuk ekspresi diri dan profesionalisme guru sangat diperlukan agar pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh guru dapat dipelajari dan diimplementasikan oleh guru-guru yang lain, sekecil apapun karya yang dituangkan ke dalam tulisan tersebut.

Budaya menulis yang seharusnya menjadi bagian dari kehidupan guru, karena  setiap hari guru menemukan berbagai kejadian dan permasalahan dalam kegiatan profesinya, yaitu mendidik dan mengajar. Ada seribu satu macam kejadian dan masalah yang ditemukan dalam proses pendidikan di sekolah.

Kejadian dan masalah itu ada yang berkaitan dengan siswa, materi pelajaran, metode, media, evaluasi, dan sebagainya. Semua itu dapat  menjadi bahan yang aktual dan faktual yang ditemui guru dimanapun ia bertugas sebagai guru, apakah di sekolah yang maju dan lengkap sarana dan prasarana , atau di sekolah yang 'terkebelakang' dengan sarana dan prasarana yang sangat terbatas dan serba kekurangan.

Dengan demikian, kejadian dan masalah yang terjadi di dalam ruang lingkup pekerjaan atau profesi sebagai guru tersebut menjadi sumber informasi dan bahan yang sangat berharga dan bermanfaat ditangan  guru yang kreatif dan profesional  untuk  dituangkan dalam karya ilmiah, baik namanya  PTK (penelitian tindakan kelas) PTS (penelitian tindakan sekolah) ,artikel, dan sebagainya.

Sosok guru merupakan figur pribadi yang semestinya dapat menginspirasi dan memotivasi siswa dalam banyak hal positif, salah satunya minat baca siswanya. Ketika guru memberikan contoh perilakunya gemar menulis, maka siswanya akan ada yang terinspirasi untuk mengikuti jejak gurunya menulis pula. Beranjak dari hal tersebut guru harus memberikan motivasi kepada siswanya untuk lebih banyak lagi membaca, baik buku, majalah, koran, dan sumber informasi lainnya. 

Pengungkapan pengalaman pribadi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana persepsi siswa terhadap guru. Pandai-pandailah guru membawa diri untuk dapat menginspirasi dan memotivasi dalam menggemakan minat baca dan kemudian menulis kembali yang dibacanya tersebut.

artikel-igi-tala-5bfb8f386ddcae228f53f0b6.jpg




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline